Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Kamis (24/7), dengan S&P 500 dan Nasda mencatat rekor penutupan tertinggi, didukung oleh laporan kinerja Alphabet yang kuat. Hal ini memicu optimisme saham-saham kecerdasan buatan lainnya.
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 naik tipis 0,07% dan ditutup pada level 6.363,35. Indeks Nasdaq naik 0,18% ke level 21.057,96, sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,70% ke level 44.693,91.
Delapan dari 11 indeks sektor S&P 500 turun, dipimpin oleh saham barang konsumsi diskresioner yang turun 1,23%, diikuti oleh penurunan 0,75% pada saham material.
Baca Juga: Wall St Beragam Kamis (24/7): Nasdaq dan S&P Naik, Dow Terseret UnitedHealth dan IBM
Saham Alphabet naik 1% karena hasil pencarian raksasa ini meningkatkan keyakinan bahwa investasi besar-besaran dalam perlombaan untuk mendominasi teknologi AI membuahkan hasil.
Saham Microsoft, Nvidia, dan Amazon masing-masing naik 1% atau lebih.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai19,9 miliar saham dengan rata-rata 17,8 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Kesepakatan perdagangan AS-Jepang dan tanda-tanda kemajuan terbaru dalam pembicaraan dengan Uni Eropa juga mendorong kenaikan Wall Street.
"Investor merasa optimistis tentang negosiasi perdagangan, tentang ekonomi, tren inflasi, serta laporan pendapatan kuartal II yang lebih baik dari perkiraan," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.
Saham Tesla anjlok 8,2% setelah CEO Elon Musk memperingatkan beberapa kuartal yang sulit karena pemerintah AS memangkas dukungan untuk produsen kendaraan listrik. Sahamnya telah turun sekitar 25% sepanjang tahun 2025 berjalan.
Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor di Tengah Optimisme Kesepakatan Dagang
Saham American Airlines anjlok hampir 10% setelah maskapai tersebut memperkirakan kerugian besar pada kuartal ketiga, yang disebabkan oleh lesunya permintaan perjalanan domestik.
Perang dagang global Presiden AS Donald Trump telah menciptakan ketidakpastian terbesar bagi industri penerbangan sejak pandemi Covid-19.
Pasar juga memantau rencana kunjungan Trump ke kantor pusat Federal Reserve pada hari Kamis, setelah berbulan-bulan presiden mengkritik Ketua Fed Jerome Powell atas suku bunga yang dianggap Trump terlalu tinggi.
Dengan The Fed yang secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu depan, para pedagang melihat peluang 60% untuk penurunan suku bunga pada bulan September, menurut perangkat FedWatch CME.
Baca Juga: Wall Street: S&P 500 Catat Rekor Baru, Saham General Motors Anjlok Terimbas Tarif AS
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran pekan lalu turun menjadi 217.000, jauh di bawah perkiraan, menandakan ketahanan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja.
Aktivitas bisnis AS mengalami peningkatan pada bulan Juli, tetapi perusahaan-perusahaan menaikkan harga barang dan jasa, memicu prediksi para ekonom tentang inflasi yang lebih cepat di bulan-bulan mendatang, yang sebagian besar didorong oleh kenaikan tarif impor.
Selanjutnya: Cek dan Redeem Gift Code Ojol The Game 25 Juli 2025 Terupdate di Sini!
Menarik Dibaca: Samsung S24 Harga Juli 2025! Yuk, Intip Review Layar Dynamic AMOLED 2X di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News