Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpotensi besar mengalami penguatan pada perdagangan, Jumat (19/8) besok. Pasalnya indikator teknikal indeks masih menunjukkan sinyal positif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities mengatakan secara teknikal IHSG melanjutkan penguatan dengan mematahkan resistance MA7 di level 5.400 pasca rebound pada MA25 support level. Indikator stochastic golden-cross dari area overbought dengan momentum RSI yang terkonsolidasi positif meskipun berada pada area dekat overbought.
"Sehingga peluang penguatan IHSG masih cukup kuat dan akan menguji resistance upper bollinger bands dengan range pergerakan 5.402-5.515." katanya dalam riset yang diterima KONTAN, Kamis (18/8).
Pada perdagangan hari ini, IHSG memimpin penguatan pada MSCI Asia pasif, IHSG menguat 89.60 poin atau 1.67% di level 5.461.45 dengan volume yang cukup tinggi. Sektor aneka industri memimpin penguatan di mana Astra Internasional menjadi leader-nya seiring data penjualan mobil tumbuh 12.5% dari 11.4% di periode sebelumnya.
Beberapa instansi investment memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan di atas 5.2% hingga akhir tahun di mana konsumsi masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional selain program tax amnesty yang mendorong capital inflow ke dalam negeri.
Nilai tukar rupiah menguat terhadap dollar AS mampu menumbuhkan kembali antusias investor asing sehingga mencatat net buy Rp 1,42 triliun.
Bursa Asia ditutup bervariasi di mana terjadi pelemahan pada bursa saham di Jepang dan penguatan pada bursa saham di china. Yen menguat 0.5% menjadi pemicu pelemahan bursa Jepang.
Sedangkan perusahaan berkapitalisasi besar di China melaporkan laba bersih yang melonjak mampu menambah optimisme investor pada laporan kinerja perusahaan lain di semester pertama.
Bursa Eropa dibuka cukup positif untuk pertama kalinya dalam seminggu. Nilai tukar USD yang jatuh setelah pertemuan The Fed yang meredam prospek kenaikan suku bunga As mampu membuat harga minyak kembali naik di kisaran level $47 per barrel.
Di mana saham sub sektor energi memimpin penguatan indeks Eropa. Data inflasi Eropa yang rilis stabil tidak ada pertumbuhan akan menjadi faktor penahan aksi optimisme di awal perdagangan ini.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yang akan mempengaruhi pergerakan pasar pada akhir pekan di antaranya data indeks aktivitas kinerja industry di Jepang dengan ekspektasi membaik dan Indeks harga produksi di Jerman yang ekspektasinya akan melambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News