kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Reli Berlanjut, Wall Street Dibuka Naik pada Rabu (15/11) dan Saham Target Melompat


Rabu, 15 November 2023 / 22:05 WIB
Reli Berlanjut, Wall Street Dibuka Naik pada Rabu (15/11) dan Saham Target Melompat
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks-indeks utama Wall Street dibuka lebih tinggi pada hari Rabu (15/11). Setelah penurunan indeks harga produsen (IHP) mendukung pandangan bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 79,02 poin atau 0,23% pada pembukaan perdagangan ke 34.906,72.

S&P 500 dibuka lebih tinggi 9,60 poin atau 0,21% pada 4.505,30. Sementara Nasdaq Composite menguat 52,89 poin atau 0,38% menjadi 14.147,27 pada bel pembukaan perdagangan.

Baca Juga: Saham-saham Asia Melonjak Seiring Surutnya Inflasi AS dan Data China yang Mengejutkan

Saham Target naik 14,2% sebelum bel tanda perdagangan dimulai karena peritel besar ini memperkirakan laba kuartal keempat yang sebagian besar di atas ekspektasi Wall Street. Dipicu berkurangnya biaya rantai pasokan.

Indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq yang berbasis teknologi membukukan kenaikan persentase harian terbesar dalam lebih dari enam bulan pada hari Selasa (14/11).

Data indeks harga konsumen (IHK) yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan harapan bahwa suku bunga AS telah mencapai puncaknya.

Sementara itu, indeks harga produsen (IHP) turun lebih dari yang diperkirakan dan penjualan ritel AS turun di bulan Oktober, meskipun kurang dari yang diperkirakan.

Baca Juga: Wall Street Naik, Data Mendukung Pandangan The Fed Mungkin Tak Perlu Kerek Suku Bunga

Penjualan ritel turun 0,1% bulan lalu. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan sebesar 0,3%.

"Mengingat konsumen yang kuat - yang tidak mengejutkan mengingat gambaran ketenagakerjaan - masuk akal untuk mengasumsikan bahwa laba perusahaan akan terus tumbuh dan ini hanya akan menambah bahan bakar untuk reli akhir tahun," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi untuk Independent Advisor Alliance.

"Inflasi untuk saat ini akan kembali turun dan ekonomi untuk saat ini terus tumbuh dengan laju yang kuat, jadi satu-satunya arah yang logis untuk saham adalah lebih tinggi."

Para pedagang pasar uang telah sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga di bulan Desember, sesuai dengan CME Group Fedwatch Tool.

Mereka juga melihat penurunan suku bunga pertama dalam siklus ini akan dimulai pada Mei 2024.

Baca Juga: Wall St Berseri, S&P dan Nasdaq di Level Tertinggi 2 Bulan Setelah Inflasi Mendingin

Fokus juga akan tertuju pada pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping untuk pertama kalinya dalam satu tahun pada hari Rabu (15/11).

Pertemuan ini dapat meredakan gesekan antara kedua negara adidaya yang saling bermusuhan dalam konflik militer, perdagangan narkoba, dan kecerdasan buatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×