Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pasar uang cenderung memiliki kinerja menawan di tengah gejolak pasar yang terjadi belakangan ini. Salah satu produk reksadana yang mampu memberi imbal hasil positif adalah BNI-AM Dana Likuid.
Produk yang dikelola oleh BNI Asset Management ini memiliki imbal hasil 2,34% secara year to date (ytd) hingga bulan Mei lalu. Hasil ini lebih baik dari kinerja rata-rata reksadana pasar uang yang tercermin dari Infovesta Money Market Fund Index sebesar 1,58% (ytd).
Khusus di bulan Mei, kinerja reksadana ini juga terbilang oke yakni sebesar 0,48%. Lagi-lagi, angka ini lebih tinggi dari Infovesta Money Market Fund Index yang tercatat sebesar 0,27%.
Direktur BNI-AM, Putut Andanawarih mengatakan, reksadana BNI-AM Dana Likuid mengedepankan kemudahan pemenuhan likuiditas bagi investor sembari mengoptimalkan potensi imbal hasil di atas suku bunga deposito. Reksadana ini pun fokus pada investasi deposito di beberapa bank dan obligasi bertenor di bawah satu tahun.
Berdasarkan fund fact sheet April, komposisi deposito dalam portofolio reksadana BNI-AM Dana Likuid tercatat sebesar 47,8%. Kemudian, porsi obligasi sebesar 46,8% sedangkan kas sebesar 5,4%. Putut bilang, untuk bulan Mei komposisi aset portofolio BNI-AM Dana Likuid tidak banyak berubah.
“Kami berusaha menjaga range portofolio antara 50:50 sampai 55:45 pada obligasi jangka pendek dan deposito,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Adapun lima besar efek dalam portofolio reksadana BNI-AM Dana Likuid antara lain deposito Bank Bukopin, deposito Bank Mayapada, deposito Bank Sulut, deposito Bank Victoria, dan obligasi FIFA03ACN3.
Pihak BNI-AM biasanya mereview bank-bank yang depositonya menjadi aset bagi reksadana ini setiap kuartal. Selain melakukan analisis finansial, BNI-AM juga memeriksa faktor layanan transaksi sebelum berinvestasi pada deposito di suatu bank. “Kami juga melakukan review secara ad-hoc apabila diperlukan,” kata Putut.
Sementara itu, pihak BNI-AM menetapkan bahwa obligasi yang layak menjadi aset portofolio reksadana BNI-AM harus memiliki rating minimal A-. Obligasi-obligasi yang ada dalam portofolio reksadana tersebut juga mesti melalui rekomendasi dan kajian dari tim riset BNI-AM.
Menurut Putut, reksadana BNI-AM Dana Likuid cocok untuk dimiliki oleh investor institusi dan ritel. Pihaknya menetapkan biaya minimum yang perlu dikeluarkan oleh investor untuk membeli reksadana ini sebesar Rp 100.000.
Hingga akhir tahun, Putut menargetkan reksadana ini dapat memperoleh imbal hasil di atas kinerja Infovesta Money Market Fund Index dan rata-rata deposito bank di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News