Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Founder WH Project William Hartanto mengingatkan, rotasi di posisi saham leader dan laggard akan menentukan arah IHSG. Dalam hal ini, arus dana dari investor asing masih memegang pernana penting. Sebab, saham big cap terutama perbankan sebelumnya tertekan akibat aksi jual bersih (net sell) asing.
William sepakat, ada peluang bangkit karena terangkat oleh window dressing. Dengan begitu, IHSG pun berpotensi bergerak dalam rentang 6.968 - 7.700 sampai tutup tahun 2024.
William menaksir saham BBCA, BMRI, TLKM, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) berpotensi menjadi leader, sehingga layak dikoleksi pada akhir tahun ini. Audi juga menjagokan BBCA dan BMRI dengan target harga di Rp 11.200 dan Rp 7.200.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Bumi Resources (BUMI) Usai Cetak Laba Setara Rp 1,95 Triliun
Selain itu, Audi menyarankan trading buy saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) untuk target harga di Rp 10.200. Dimas merekomendasikan buy BBCA dengan porsi yang terukur. Sementara Hendra menyodorkan BBCA untuk target harga Rp 10.600.
Selanjutnya, Hendra merekomendasikan saham BMRI untuk target harga Rp 6.900. Kemudian, cermati peluang buy on weakness pada saham BBRI di kisaran Rp 4.090, untuk potensi target harga di area Rp 4.800 per saham.
Selanjutnya: Merdeka Battery (MBMA) Bakal Gelar Private Placement, Ini Rinciannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News