Reporter: Rashif Usman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun 1,19% atau 85,89 ke 7.114,26 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/11). Dalam sepekan, IHSG turun 0,37%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, IHSG rawan kembali terkoreksi dengan area support di 7.066 dan resistance di 7.241 pada Senin (2/12).
"Dari sisi sentimen, kami perkirakan akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dunia di tengah memanasnya konflik Rusia-Ukraina dan rilis data inflasi Indonesia," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (29/11).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang memperkirakan IHSG rawan melanjutkan pelemahan uji support di level 7.100 pada Senin (2/12).
Baca Juga: Aliran Modal Asing Hengkang Rp 1,78 Triliun di Pekan Terakhir November 2024
Alrich menerangkan, sentimen dari global, pasar mengantisipasi rilis data ISM Manufacturing PMI November 2024 di Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan rilis pekan depan (2/12) dan diperkirakan mengalami kenaikan ke level 47,5 dari 46,5 di Oktober 2024.
"Kondisi tersebut menandakan bahwa aktivitas manufaktur AS mengalami perbaikan meskipun masih berada di zona kontraksi," ucap Alrich kepada Kontan.co.id, Jumat (29/11).
Selain itu, pasar juga akan mengantisipasi pidato Ketua Bank Sentral AS atau Federal Reserves (The Fed) pada Kamis (5/12) sebagai acuan arah kebijakan The Fed ke depan serta sejumlah rilis data ketenagakerjaan pada Jumat (6/12) untuk mengetahui kondisi pasar tenaga kerja di AS.
Dari kawasan Eropa, pasar mengantisipasi rilis data Manufacturing PMI bulan November 2024 di Jerman, Euro Area, dan Inggris yang dijadwalkan rilis pada Senin (2/12). Pasar memperkirakan aktivitas manufaktur di Eropa cenderung bervariasi dan masih berada di zona kontraksi.
Pada waktu yang sama, akan rilis data tingkat pengangguran di Euro Area pada Oktober 2024 yang diperkirakan mengalami kenaikan menjadi 6,4% dari 6,3% di September 2024.
Baca Juga: ADRO Out GOTO In, Ini 20 Saham Dengan Market Cap Terbesar di Akhir November 2024
Dari pasar regional, pasar mengantisipasi rilis data Caixin Manufacturing PMI November 2024 di China yang dijadwalkan rilis pada Senin (2/12) dan diperkirakan mengalami kenaikan ke level 50,9 dari 50,3 di Oktober 2024.
Kondisi tersebut menandakan bahwa aktivitas manufaktur China tetap terjaga di zona ekspansif sehingga dapat menimbulkan optimisme pasar mengenai outlook pertumbuhan ekonomi China di sepanjang tahun 2024.
"Sementara dari pasar domestik, pasar mengantisipasi rilis data Inflasi bulan November 2024 sebagai salah satu indikator dalam mengetahui tingkat konsumsi masyarakat," papar Alrich.
Top picks saham dari Phintraco Sekuritas untuk perdagangan Senin (2/12) adalah EXCL, BFIN, ASSA, PNLF, TAPG, dan MAPI.
Sementara itu, Herditya merekomendasikan untuk mencermati saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada target harga Rp 600-Rp 630, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) di target harga Rp 15.950- Rp 17.575 dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dengan target harga Rp 6.500-Rp 6.800 per saham.
Selanjutnya: When The Phone Rings hingga Love Your Enemy, Cek 9 Drakor Rating Tertinggi Saat Ini
Menarik Dibaca: 4 Mitos Kulit Sensitif yang Tidak Boleh Anda Percaya, Cari Tahu Yuk!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News