Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, daya beli masyarakat turut ditopang oleh angka inflasi yang masih terkendali. Kebijakan suku bunga juga diperkirakan akan lebih kondusif, seiring juga dengan menguatnya nilai tukar rupiah yang kembali di bawah Rp 15.000 per dolar AS.
"Kemudian penurunan harga komoditas pangan global juga menjadi booster bagi kinerja keuangan emiten di sektor barang konsumen pada tahun 2023," terang Ratih.
Dus, Ratih pun menilai saham emiten consumer masih menjadi pilihan yang menarik. Apalagi dengan tambahan katalis positif dari multiplier effect menjelang Pemilu dan Pilpres awal tahun 2024.
Baca Juga: Performa Indeks IDX Growth 30 Ungguli IHSG, Saham Big Caps Jadi Penopang
Ratih untuk saat ini menjagokan saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). CMRY bisa dikoleksi pada area Rp 4.700 dengan target harga Rp 4.880 dan cutloss jika menembus support Rp 4.550.
MAPI juga bisa dibeli pada posisi harga saat ini, Rp 1.415 dengan target harga Rp 1.520 dan cutloss jika menembus level Rp 1.340. Sedangkan Lukman merekomendasikan saham barang konsumen primer.
Pelaku pasar layak mencermati saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Target harga masing-masing berada di level Rp 7.000 dan Rp 2.950.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,32% ke Level 6.827 pada Penutupan Perdagangan Senin (3/4)
Sementara itu, William menyarankan buy on weakness saham emiten poultry dan kelapa sawit. Yakni PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News