kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor Bisa Lirik Saham Sektor Consumer dan Ritel Jelang Ramadan


Selasa, 21 Maret 2023 / 11:04 WIB
Investor Bisa Lirik Saham Sektor Consumer dan Ritel Jelang Ramadan
ILUSTRASI. rekomendasi sektor dan saham yang menarik dikoleksi jelang ramadan


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor bisa mencuil peluang dari saham barang konsumsi dan peritel yang bisa mendapat sentimen dari perayaan ramadan dan Idul Fitri.

Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebut, saham sektor konsumsi (consumer-related) dan ritel dapat diperhatikan selama ramadan. Hal ini mengingat adanya potensi peningkatan konsumsi selama Bulan Ramadan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.  

Saham-saham yang bisa dicermati di antaranya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk  (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT PT Mitra Adiperkasa Tbk  (MAPI), PT AKR Corporindo Tbk  (AKRA), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, investor bisa mencermati saham INDF yang sedang menguji area support Rp 5.950.

Baca Juga: Sejumlah Emiten Miliki DER Tinggi, Begini Rekomendasi Sahamnya

Kemudian ada saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang masih bertahan di atas support psikologis Rp 4.000. Ada juga saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) selama masih di atas support-nya di Rp 1340

Rosanova menilai, menjelang puasa tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru berada dekat dengan area support-nya. Sehingga, jika pelaku pasar melihat sebagai suatu kesempatan dan peluang, mestinya dapat membuat nilai transaksi bursa mulai mengalami peningkatan.

Namun, bisa jadi investor cenderung menahan diri untuk menambah aset berisiko seperti saham. “Ini terjadi di tengah keraguan sebagian investor untuk menambah posisi di tengah sentimen negatif krisis perbankan di luar seperti Silicon Valley Bank (SVB) dan Credit Suisse,” kata Ivan, Senin (20/3).

Di sisi lain, menurut Ivan normalisasi jam perdagangan kemungkinan bisa memberi efek peningkatan transaksi di bursa.  Target Ivan, base case scenario IHSG sebulan ke depan berada di rentang 6.800-6.850, dengan syarat selama indeks tidak jebol ke bawah level 6.510.

 

Senada, menurut Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis, saham-saham ritel dan konsumsi masih menarik untuk dicermati. Hanya saja, seiring masih adanya kekhawatiran pelaku pasar akan ketidakpastian global, pelaku pasar bisa melakukan wait and see atau strategi dollar cost averaging. Saham consumer yang menarik adalah MYOR dan MAPI dengan potensi kenaikan (upside) 10%-15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×