kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rawan profit taking, tekanan di bursa belum reda


Selasa, 28 April 2015 / 06:17 WIB
Rawan profit taking, tekanan di bursa belum reda
ILUSTRASI. Indeks harga saham gabungan atau IHSG dibuka menguat ke level 6.961 pada Kamis (16/11)


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Bursa saham domestik masih berpotensi jatuh pada hari ini. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 3,49% ke level 5.245,4. Padahal, bursa Asia melaju 0,2% ke level 156,37.

Analis Lautandhana Securindo Krishna D Setiawan menilai, pasar domestik cenderung kecewa terhadap laporan keuangan emiten kuartal I-2015 yang di bawah harapan. "Terutama emiten perkebunan," ujarnya, kemarin.

Alwy Assegaf, Analis Universal Broker Indonesia, bilang, sentimen itu memicu investor asing melakukan aksi jual. Tercatat aksi jual asing mencapai Rp 2,24 triliun. Investor juga mencemaskan laju ekonomi Indonesia di kuartal I-2015 yang diduga melambat.

Prediksi Alwy, koreksi IHSG berlanjut pada hari ini. "Investor juga akan profit taking mengantisipasi hasil pertemuan bank sentral AS (FOMC meeting) dan data PDB Indonesia yang diprediksi melambat," ujarnya.

Prediksi Alwy, hari ini, IHSG bisa terkoreksi ke kisaran 5.200-5.290. Sementara, prediksi Krishna, IHSG bergerak antara 5.220-5.277. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×