Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah merosot cukup dalam, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi melemah, Selasa (28/4). Di awal pekan IHSG turun hingga 3,49% ke level 5.245,4. Sementara laju bursa Asia kemarin justru meningkat 0,2% ke level 156,37 pada pukul 16.10 waktu Hong Kong.
Mengenai pelemahan indeks lokal itu para analis mengatakan hal tersebut dipengaruhi oleh hasil kinerja para emiten di kuartal IV-2014 yang kurang memuaskan. Analis Lautandhana Securindo Krishna D Setiawan bilang, pasar cenderung kecewa terhadap laporan keuangan yang dirilis di bawah ekspetasi.
"Terutama pada sektor emiten perkebunan," tuturnya. Terlihat, AALI di kuarta I-2015 mengalami penurunan laba menjadi Rp 156 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu perusahaan anak usaha ASII itu mencatatkan laba bersih hingga Rp 784 miliar. Sehingga bisa diprediksi hampir semua emiten di sektor tersebut akan mengalami hal yang sama.
Alwy Assegaf, Analis Universal Broker Indonesia bahkan mengatakan, hal tersebut pun memicu investor asing untuk melakukan aksi jualnya. "Tercatat aksi jual asing cukup besar mencapai Rp 2,24 triliun," kata dia. Alwy juga menerangkan, para investor juga cenderung khawatir dengan laju ekonomi Indonesia di kuartal I-2015 yang diprediksi melambat.
Bahkan Krishna bilang, sentimen positif dari para emiten yang baru memberikan dividen pun tak bisa menjadi penopang indeks. Kedua analis ini juga mengatakan, pelemahan indeks ini masih akan berlanjut.
Sentimen yang akan mempengaruhi pun masih akan datang dari laporan keuangan para emiten di kuartal I-2015. Selain itu ada pula dari pengumuman hasil FOMC meeting pada 29 April 2015 di mana, setidaknya pasar bisa mendapatkan penjelasan waktu pasti kapan The Fed akan menaikkan suku bunganya.
Kemudian, ada juga dari perkiraan PDB Indonesia yang akan melambat menjadi 4,6% dibandingkan sebelumnya 5,01%. Melihat hal itu, Alwy bilang sentimen yang mempengaruhi cenderung negatif. Apalagi investor diperkirakan melakukan aksi profit taking sebagai langkah antisipasi pengumuman hasil FOMC meeting dan rilisnya data PDB dalam negeri.
Dengan demikian, keduanya menduga IHSG masih akan melemah. Krishna bilang, indeks akan berada di tentang 5.220-5.277 dan Alwy di 5.200-5.290.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News