Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
Kemudian, pada pasar lokal, terjadi penurunan pada penjualan benang 3,7% yoy menjadi US$ 61,96 juta dan kain mentah -3,3% menjadi US$ 10,08 juta. Sementara itu, penjualan kain jadi naik 6,4% menjadi US$ 27,96 juta dan pakaian jadi meningkat 11,3% yoy menjadi US$ 27,47 juta.
Meski penjualan secara keseluruhan menurun, SRIL mencatatkan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 2,2% yoy menjadi US$ 257,58 juta, Lalu, beban umum dan administrasi meningkat 12,2% yoy menjadi US$ 9,69 juta. SRIL juga membukukan kerugian selisih kurs neto sebesar 176,3% yoy menjadi US$ 556,93 ribu.
Baca Juga: Cerita Saham SRIL dan Aksi Penggalangan 1,66 Miliar Saham
Di sisi lain, beban penjualan terkoreksi 0,3% yoy menjadi US$ 3,9 juta, beban keuangan turun 32,8% yoy ke US$ 14,75 juta, dan beban pajak penghasilan berkurang 5,6% yoy menjadi US$ 2,37 juta.
Alhasil, laba bersih SRIL naik tipis 0,6% yoy, dari US% 28,05 juta pada kuartal I-2019 menjadi US$ 28,22 juta pada kuartal I-2020.
Adapun aset SRIL naik 1,7% dibanding per akhir Desember 2019 menjadi US$ 1,59 miliar. Ini sejalan dengan utang SRIL yang berkurang 0,2% year to date (ytd) menjadi US$ 964,23 juta dan ekuitas yang naik 5% ytd menjadi US$ 622,21 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News