kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,55   -0,88   -0.10%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rajin Ekspansi ke Bisnis Nikel, Ini Prospek dan Rekomendasi Saham Harum Energy (HRUM)


Kamis, 01 Februari 2024 / 07:05 WIB
Rajin Ekspansi ke Bisnis Nikel, Ini Prospek dan Rekomendasi Saham Harum Energy (HRUM)
ILUSTRASI. analis memberikan rekomendasi saham untuk Harum Energy (HRUM) yang rajin ekspansi bisnis nikel


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) terus menggeber bisnis nikel. Pada Jumat (26/1), HRUM melalui anak perusahaannya, yaitu PT Harum Nickel Industry (HNI) telah melakukan pembelian saham-saham yang dimiliki oleh Prime Investment Capital Limited dan Walsin Singapore Pte. Ltd. dalam PT Westrong Metal Industry (WMI).

Dalam transaksi jual beli saham-saham tersebut, Harum Nickel Industry telah membeli sebanyak 1.214.000 lembar saham, yang mewakili 60,7% dari modal ditempatkan dan disetor Westrong Metal Industry.

Nilai transaksi jual beli saham ini mencapai US$ 215,21 juta. Sumber pendanaan akuisisi ini berasal dari kombinasi kas internal dan pinjaman.

Dengan diselesaikannya transaksi pembelian saham ini, maka kepemilikan saham Harum Nickel Industry dalam Westrong Metal Industry meningkat dari sebelumnya sebesar 20% menjadi sebesar 80,7% dari modal ditempatkan dan disetor.

Baca Juga: Rencana Harum Energy (HRUM) Pasca Tambah Kepemilikan Saham Westrong Metal

Maka, terhitung sejak 26 Januari 2024, laporan keuangan Westrong Metal Industry (termasuk neraca dan laporan laba rugi) sebagai entitas anak akan dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian HRUM selaku induk perusahaan.

Dengan demikian, laporan keuangan konsolidasian HRUM ke depannya juga mencerminkan kontribusi kinerja keuangan Westrong Metal Industry.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan menilai, bisnis nikel HRUM  akan menopang pertumbuhan kinerja keuangan di tengah normalisasi harga batubara.

HRUM akan mendapat sumber pendapatan baru yang terkonsolidasi dari bisnis nikel, walaupun harga nikel sudah tidak lagi setinggi tahun sebelumnya.

“Kami mengapresiasi HRUM yang terus berkomitmen untuk mendiversifikasi bisnisnya ke sektor Nikel,” kata Rizkia kepada Kontan.co.id, Selasa (30/1).

Asal tahu, Westrong Metal Industry adalah suatu perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel.  Perusahaan ini memiliki dan mengoperasikan smelter nikel yang berlokasi di Indonesia Weda Bay Industrial Park, Provinsi Maluku Utara.

 

Smelter Westrong Metal Industry terdiri dari 4 lini rotary kiln electric furnace berikut prasarana dan fasilitas konverter untuk menghasilkan produk high-grade nickel-matte dengan kapasitas produksi terpasang tahunan sebesar hingga sekitar 56.000 ton nikel yang terkandung dalam produk high-grade nickel-matte.

Untuk bisnis utamanya, yakni batubara, Rizkia menilai bisnis HRUM masih cukup harum apabila harga batubara dunia masih ada di level di atas US$ 100 per ton. Walaupun margin pastinya sedikit tertekan, harga saat ini masih cenderung lebih baik daripada periode normal sebelum pandemi.

Sebagai perbandingan, tahun ini HRUM menargetkan produksi batubara sebesar 6 juta ton, sama seperti tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×