Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Harum Energy Tbk (HRUM) dinilai masih menarik di tengah pelemahan harga komoditas andalannya, yakni batubara dan nikel.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan mengantisipasi adanya kenaikan permintaan batubara dari China yang moderat. Hanya saja, dia menilai lonjakan harga jangka pendek yang substansial tidak akan terjadi saat ini. Hal ini disebabkan pasokan batubara yang melimpah dan tekanan ekonomi yang dihadapi oleh China dan pasar global.
Oleh karena itu, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rating netral terhadap sektor batubara dan mempertahankan harga rata-rata batubara acuan Newcastle sebesar US$ 175 per ton.
Rizkia berekspektasi, HRUM akan diuntungkan dari adanya efek trickle-down dari China. Sebab, HRUM merupakan emiten dengan eksposur penjualan tertinggi ke China. Selain itu, produk HRUM adalah batubara kualitas lebih tinggi, dengan nilai kalori atau calorific value (CV) mulai dari 5.400 hingga 6.400 kkal, yang membuat HRUM memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan sejenis.
Baca Juga: Meski Pendapatan Naik, Harga Jual Batubara Harum Energy (HRUM) Terkoreksi 23,4%
Menurut riset yang dilakukan analis CGS CIMB Sekuritas Ryan Winipta, HRUM menjadi emiten dengan sensitivitas terendah terhadap perubahan harga nickel pig iron (NPI) dibandingkan dengan peers seperti PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Menurut Ryan, setiap perubahan 1% harga feronikel akan berdampak 1,1% terhadap laba bersih HRUM. Eksposur HRUM terhadap NPI hanya terjadi lewat kepemilikannya di perusahaan asosiasi yakni PT Infei Metal Industry, yang merupakan perusahaan tertutup.
Ryan mempertahankan rating overweight di sektor pertambangan nikel. Dia merekomendasikan add saham HRUM dengan target harga Rp 2.280.
Baca Juga: Kinerja Moncer, Harum Energy (HRUM) Naikkan Target Produksi Batubara Tahun Ini
Per perdagangan Rabu (2/8), saham HRUM ditutup melemah 3,26% ke level Rp 1.630 per saham. Sejak awal tahun alias secara year-to-date, saham HRUM masih menguat tipis 0,62%.
Analis Panin Sekuritas Christian Anderson Yuwono menilai, secara teknikal saham HRUM telah breakout inverted head and shoulders, secara pergerakan tren bullish saham HRUM masih kuat. HRUM berpotensi mengalami koreksi atau konsolidasi dulu sebelum melanjutkan kenaikannya.
Investor bisa melakukan buy on weakness di Rp 1.575 sampai dengan Rp 1.600 dengan target harga di Rp 1.710 yang merupakan resistance kuat. Adapun level support HRUM berada di level Rp 1.490 dan Rp 1.570.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News