kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Raih lebih dari US$ 1,3 miliar lewat pra-IPO, bagaimana prospek IPO GoTo?


Jumat, 12 November 2021 / 07:05 WIB
Raih lebih dari US$ 1,3 miliar lewat pra-IPO, bagaimana prospek IPO GoTo?


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Pra-IPO lebih dari US$ 1,3 miliar

GoTo mengumumkan penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO, dengan berhasil meraih lebih dari US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,5 triliun dengan kurs Rp 14.200 per dollar Amerika Serikat.

Ada sejumlah investor yang terlibat dalam aksi ini, termasuk dari anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry.

Dalam keterangan tertulis yang disiarkan Kamis (11/11), manajemen GoTo menyebut bahwa dana yang terkumpul akan memungkinkan GoTo untuk berinvestasi lebih jauh dalam mengembangkan ekosistemnya, memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di kawasan, dan melayani pelanggan dengan lebih baik.

Baca Juga: Gojek dan Tokopedia gugat balik Terbit Financial atas sengketa merek GoTo

Langkah ini juga termasuk fokus yang berkelanjutan pada menumbuhkan jumlah pelanggan, perluasan jasa pembayaran dan penawaran layanan keuangan, serta mendorong pemanfaatan armada transportasi dan jaringan logistik yang terintegrasi untuk lebih meningkatkan pengalaman hyperlocal.

 “Permintaan konsumen terdorong oleh pertumbuhan adopsi digital yang telah membawa banyak pengguna masuk ke ranah online. Akibatnya, permintaan akan layanan kami terus meningkat, dilandasi dengan komitmen kami untuk terus memberikan pilihan, nilai, serta kenyamanan kepada seluruh pelanggan di ekosistem kami,” ungkap CEO Grup GoTo Andre Soelistyo.

Saat ditanya lebih lanjut mengenai progres dari rencana IPO, Corporate Affairs GoTo Nila Marita belum memberikan konfirmasi dan penjelasan lebih detail.

"IPO menjadi salah satu strategi kami untuk  mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. Yang dapat kami pastikan adalah GoTo akan selalu mematuhi seluruh regulasi yang berlaku dalam menjalankan tiap aksi korporasi," katanya saat dihubungi Kontan.co.id.

Sebagai informasi, Gojek dan Tokopedia berkombinasi untuk membentuk GoTo pada bulan Mei 2021, dan sejak itu sudah tercipta banyak sinergi di antara merek Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.

Layanan GoTo mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran.

Grup GoTo mencatat lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020, dengan total Nilai Transaksi Bruto (“GTV”) Grup lebih dari US$22 miliar, dan berkontribusi ke ekonomi setara dengan lebih dari 2% PDB Indonesia.

Selanjutnya: Anggaran Multifinance untuk Digital Terus Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×