Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
IPO akan membuat transparansi kinerja GoTo dan membuka peluang investor ritel untuk masuk. Doni memprediksi, momentum IPO GoTo bukan di sisa tahun ini, melainkan pada tahun depan. Dia pun meyakini, IPO GoTo akan diminati pasar.
Minimal, nilai IPO GoTo akan mengalahkan salah satu unicorn Indonesia yang telah lebih dulu mencatatkan diri di bursa saham, yakni Bukalapak.
"Tapi bagi pemain investasi jangka pendek harus waspada, pelajaran Bukalapak harus diingat dalam investasi di startup," ujar Doni.
Menurut Pengamat Pasar Modal sekaligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat, IPO Bukalapak memang akan menjadi acuan (benchmarks) bagi aksi IPO perusahaan rintisan berbasis digital lainnya. GoTo dinilai perlu kembali mencari momentum pasar yang tepat dalam menggelar IPO.
Teguh menilai, idealnya IPO GoTo digelar tak jauh dari IPO Bukalapak. Pasalnya, saat IPO, Bukalapak berani mengambil risiko. Namun masuk di momentum pasar yang tepat.
Baca Juga: GoTo raup lebih dari Rp18,5 triliun di penutupan PraIPO tahap satu,ini investornya
Pada Agustus lalu, kasus covid-19 kembali melonjak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rendah dan kepercayaan investor terhadap saham-saham "tradisional" atau bluechip juga sedang menurun. Akibatnya, investor cenderung pindah ke perusahaan berbasis teknologi, termasuk digital.
"Kemarin Bukalapak timing-nya tepat, ketika saham-saham bluechip nggak begitu laku, jadi duit investor masuk ke IPO BUKA. Kalau sekarang agak terlambat, kondisi pasar lebih baik, IHSG naik, dan orang-orang banyak yang balik lagi ke saham bluechip," terang Teguh.
Dia menyebut, Bukalapak menjadi pintu pembuka bagi IPO atau aksi korporasi jumbo. Sebut saja, rights issue BRI serta rencana IPO Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi Group Telkom. Saat ini, GoTo pun dinilai sedang mencermati momentum dan antusias pasar.
Jika IPO jumbo Mitratel pada periode akhir tahun ini sukses menghimpun dana dari publik, Teguh menaksir tak lama dari itu, GoTo pun akan menggelar IPO.
"Jadi kan begitu Bukalapak sukses (IPO jumbo), menyusul BRI juga sukses. Nanti kata kuncinya Mitratel. Kalau Mitratel sukses, GoTo akan menyusul tidak lama kemudian," imbuhnya.