kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rabu IHSG berpeluang bangkit terangkat rilis data cadangan devisa


Selasa, 06 Februari 2018 / 20:06 WIB
Rabu IHSG berpeluang bangkit terangkat rilis data cadangan devisa
ILUSTRASI. Layar elektronik perdagangan saham Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri, Nisa Dwiresya Putri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa (6/2). Di akhir sesi Indeks ditutup turun 1,69% ke level 6.478,543. Besar penurunan tersebut setara 111,132 poin.

Tercatat semua indeks sektoral mengalami penurunan. Indeks industri dasar turun paling dalam sebesar 3,16%. Menyusul sektor agrikultur turun 2,86%. Setelahnya, sektor tambang juga turun cukup dalam yakni sebesar 2,48%.

Kepala Riset BNI Sekuritas Norico Gaman menilai, indeks terkoreksi akibat sentimen negatif dari pelemahan bursa global. Khususnya, penurunan indeks dipicu oleh koreksi tajam yang terjadi pada indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA).

Pada penutupan perdagangan Senin (5/2), indeks DJIA turun 4,60% dan bertengger di level 24.345,75. Pada 26 Januari 2018 lalu, indeks DJIA sempat menyentuh level tertinggi dalam lima tahun terakhir pada level 26.616,71.

Norico menilai, pelaku pasar khawatir ketika indeks DJIA naik tinggi. “Kenaikan indeks Dow Jones yang terlalu cepat tidak ditopang oleh fundamental ekonomi AS yang kuat dan solid,” ujar Norico, Selasa (6/2).

Lebih detil, Norico menjelaskan bahwa potensi penerimaan pajak AS semakin berkurang, mengingat dikeluarkannya aturan pemotongan pajak. Hal ini juga meningkatkan potensi penambahan utang negara. Pemerintah AS pun sempat shut down karena tidak disetujuinya anggaran negara oleh parlemen.

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai, faktor eksternal seperti pelemahan bursa di Wall Street memberikan tekanan signifikan, khususnya bagi IHSG.

"Pelemahan bursa Wall Street ini turut memberikan efek domino ekonomi yang negatif," kata Nafan. IHSG juga mendapatkan tekanan dari pelemahan bursa di regional Asia juga.

Menurut Nafan, besok IHSG akan dipengaruhi oleh data ekonomi cadangan devisa Indonesia untuk Januari 2018. Ada pula data ekonomi penjualan eceran per Desember 2017 yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan. Sehingga hal tersebut akan menjadi sentimen positif dari dalam negeri yang bisa menopang penguatan IHSG besok.

Nafan memprediksi IHSG akan mencatatkan penguatan di perdagangan Rabu (7/2). Nafan memprediksi IHSG akan bergerak di rentang 6.382 hingga 6.567.

Sementara Norico melihat potensi koreksi IHSG bisa mencapai level penutupan tahun 2017 di 6.355. “Bahkan tembus di bawahnya kalau koreksi tersebut berlanjut hingga akhir pekan ini,” tambah Norico. Ia menyarankan investor untuk akumulasi beli bertahap ketika IHSG koreksi tajam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×