Reporter: Narita Indrastiti, Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 2,47% ke level 6.424,816 pada akhir sesi pertama perdagangan Selasa (6/2). Indeks turun 162,85 poin terhitung sejak pembukaan perdagangan.
Semua indeks sektoral juga tumbang, terutama industri dasar yang turun 5,09%. Dikuti, sektor pertambangan yang turun 4,41%.
Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto menilai, koreksi yang terjadi masih terbilang wajar. Pasalnya, indeks beberapa negara lain di global juga turun. Sejauh ini, ia melihat, indeks terkoreksi akibat sentimen dari luar negeri.
Namun, David tak menampik bahwa sentimen dalam negeri juga kurang baik. "GDP di kuartal IV-2017 sebenarnya ada perbaikan, tapi over all di 2017 pencapaiannya di bawah target," katanya, Selasa (6/2).
Sementara, analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji menilai, faktor eksternal berupa pelemahan bursa di Wall Street memberikan tekanan hebat untuk IHSG.
"Ketika hasil US nonfarm payroll pada Jumat lalu di atas ekspektasi pelaku pasar, memberikan efek pada pelepasan aset di bursa Wall Street oleh pelaku pasar global," ujar Nafan.
Hal itu juga dipicu kecenderungan pelaku pasar global memburu dollar AS yang menguat. Dus, pada saat bersamaan bursa di Wall Street turun signifikan. Bahkan, Dow Jones futures masih lanjut melemah 3%, hari ini.
Lanjut Nafan, pelemahan Wall Street turut memberikan efek domino yang negatif. Ditambah, penguatan dollar AS berimbas pada pelemahan nilai tukar rupiah.
"Koreksi IHSG masih cukup wajar mengikuti Dow Jones. Support IHSG untuk pekan ini adalah 6.375 dan resistance di 6.520," ujar Nafan.
Jika ingin melakukan trading, Nafan menyarankan untuk memperhatikan level support untuk melakukan cicil beli. Secara fundamental, perhatikan pula emiten yang konsisten mencatat laporan keuangan positif. Selain itu, emiten dengan price to earning ratio (PER) di bawah 15 kali juga masih layak dicermati.
"Yang penting perhatikan risk management yang baik dan benar dalam mengelola portofolio," imbuh Nafan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News