kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Punya Prospek Cerah, Cermati Rekomendasi Saham Pertamina Geothermal (PGEO)


Rabu, 14 Juni 2023 / 19:00 WIB
Punya Prospek Cerah, Cermati Rekomendasi Saham Pertamina Geothermal (PGEO)
ILUSTRASI. Punya Prospek Cerah, Cermati Rekomendasi Saham Pertamina Geothermal (PGEO)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dinilai memiliki prospek cerah, seiring dengan meningkatnya kapasitas pembangkit listrik milik anak usaha Pertamina tersebut. Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan merekomendasikan beli saham PGEO dengan target harga Rp 1.050.

Hasan memperkirakan kapasitas terpasang operasional pembangkit listrik milik PGEO akan mencapai 782 megawatt (MW) pada tahun 2026, atau naik dari 672 MW pada tahun 2023. 

Catatan dia, PGEO berencana untuk menambah 435 MW kapasitas lagi yang akan dikembangkan secara konvensional atau dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga panas bumi skala kecil di lahan yang pernah dikembangkan yang berada dalam wilayah kerjanya. 

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Genjot Pendapatan dari Segmen Carbon Credit

Dengan demikian, estimasi Hasan, kapasitas pembangkit PGEO dalam 5 tahun ke depan mencapai 1.272 MW.

Adapun tambahan kapasitas terpasang sebesar 165 MW akan mulai beroperasi melalui pembangkit bertenaga 55 MW di wilayah kerja Lumut Balai dan Margabayur. Adapula tambahan kapasitas terpasang 11 0MW di wilayah kerja Hululais. Tambahan 55 MW dari Lumut Balai diharapkan mulai berkontribusi terhadap kinerja pada tahun 2025 dengan tambahan 110 MW dari Hululais pada tahun 2026.

Hasan memperkirakan bahwa margin PGEO akan tetap stabil ke depan. Ini karena sifat bisnis PGEO adalah bersifat kontrak, baik dari segi volume pembangkit maupun harga jual rata-rata alias average selling price (ASP). 

 

Margin bersih PGEO berkisar sekitar 41,8% pada tahun 2023, naik dari 33% pada tahun 2022 dan lebih tinggi dari rata-rata tiga tahunnya sebesar 25,5%. Proyeksi Hasan, margin kotor dan  margin EBITDA Pertamina Geothermal pada tahun ini akan berada di level kisaran 54% dan 82%, atau relatif stabil dibandingkan rata-rata 3 tahun masing-masing sebesar 53% dan 80%.

Baca Juga: PGEO Umumkan Kinerja Bisnis, Jadi Sinyal Positif Pengembangan Energi Baru Terbarukan

Prospek PGEO juga disokong oleh neraca yang  solid. Hasan menyebut, upaya deleveraging yang dilakukan PGEO telah membuahkan hasil, dengan net gearing turun menjadi hanya 0,5 kali di tahun 2022 dari sebelumnya mencapai 0,9 kali di tahun 2020.

Hasan memperkirakan bahwa neraca PGEO akan lebih sehat di masa depan, dikarenakan profitabilitas yang lebih tinggi dan pelunasan sebagian utang dari dana hasil initial public offering (IPO).



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×