Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) diperkirakan akan terus mencatatkan pertumbuhan kinerja yang kuat di masa depan, mengikuti potensi bisnis perseroan yang sejalan dengan semangat ekonomi global untuk perbaikan iklim.
Menurut Myrdal Gunarto, Ekonom Global Markets Maybank Indonesia, investor asing yang masih net buy di pasar saham Indonesia cenderung mencari perusahaan dengan performa keuangan yang baik, terutama yang beroperasi di bisnis terbatas seperti PGEO.
"Dalam menghadapi tekanan kenaikan suku bunga The Fed yang tidak sekuat sebelumnya, pasar negara berkembang dengan dasar fundamental yang kuat seperti Indonesia menjadi menarik bagi investor global," ujar Myrdal.
Selain itu, mengingat kondisi geografis Indonesia, Myrdal menilai PGEO memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Selain itu, potensi bisnis kredit karbon di masa depan juga cukup besar.
Baca Juga: Tantangan PGEO Capai Target Kapasitas Masih Berat, Ini Penyebabnya
"Semua ini dapat menjaga keberlanjutan perusahaan dalam mencetak keuntungan dengan pertumbuhan yang kuat di masa depan," kata Myrdal.
Sementara itu, dalam riset terbarunya, Bahana Sekuritas merekomendasikan pembelian saham PGEO dengan target harga Rp 1.090. Hal ini didasarkan pada proyeksi pertumbuhan pendapatan perseroan yang stabil mulai tahun ini hingga 2025, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 7,5%.
Analis Bahana Sekuritas, Timothy Wijaya dan Fransiska Sepriana, dalam risetnya menyebutkan bahwa PGEO adalah perusahaan energi terbarukan terbesar di bursa saham Indonesia, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 27 triliun dan kapasitas terpasang sebesar 672 megawatt.
Selain itu, jika digabungkan dengan kontrak operasi bersama sebesar 1.205MW, PGEO bahkan menjadi perusahaan geothermal terbesar di Indonesia dan secara global dengan total kapasitas sebesar 1.877 megawatt.
Baca Juga: Mandiri Sekuritas Kantongi Dana Segar Rp 19 Triliun dari Mengawal IPO PGEO dan NCKL
Sebagai pemasok energi listrik ke PLN dengan kontrak berjangka lebih dari 20 tahun, PGEO dianggap dapat mencatatkan kinerja yang stabil, tulis analis Bahana tersebut.
Mereka memperkirakan pertumbuhan laba bersih PGEO secara rata-rata sebesar 7,3% per tahun dalam periode 2023-2025, dengan kenaikan rata-rata harga jual setidaknya 2% per tahun.
Saham PGEO sempat mengalami kenaikan yang signifikan pekan ini pada tanggal 11 April 2023, ditutup naik 13% menjadi 695 rupiah dibandingkan posisi awal pekan di harga Rp 675. Harga saham terus menguat pada hari Kamis, sehingga mencatatkan kenaikan 17% dalam satu minggu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
