Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, pengembangan energi geothermal dinilai belum mampu menjadi pilihan utama dalam transisi menuju energi baru terbarukan (EBT). Apalagi ada banyak energi alternatif lain yang lebih ekonomis dan efisien.
Ekonom dan Praktisi Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo menilai emiten yang mengembangkan energi geothermal masih memiliki tantangan ke depan untuk meraih profit.
Termasuk PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mengantongi dana IPO sebesar Rp 9,05 triliun.
Baca Juga: Likuiditas Rendah, Begini Proyeksi Saham Pertamina Geothermal (PGEO)
“Melihat bahwa perseroan mempunyai tantangan untuk mempopuliskan energi hasil panas bumi, terutama bagi sektor industri. Setelah IPO, persoalan yang muncul adalah apakah market share dan market cap perseroan bertambah?,” katanya dalam keterangannya,Kamis (2/3/2023).
Menurut Lucky, sentimen pasar saat ini tidak mendukung anak usaha Pertamina itu untuk IPO.
“Kita tahu sendiri kalau dahulu orang-orang beli saham BUMN dengan maksud ada bekingan, yakni pemerintah karena ada persepsi pemerintah tidak mungkin default,” ujarnya.
Toh perseroan sudah menulis dalam prospektusnya bahwa industri panas bumi tidak memiliki metodologi yang dibakukan sebagai standar tunggal secara internasional mengenai cara data cadangan sumber daya panas bumi diperkirakan, dicatat dan disertifikasi.
Baca Juga: INA dan Masdar Caplok 20% Saham IPO Pertamina Geothermal Energy (PGEO)
Oleh sebab itu, penentuan cadangan sumber daya panas bumi merupakan kegiatan yang bersifat probabilistik atau kemungkinan sehingga tidak terdapat jaminan bahwa data cadangan sumber daya panas bumi perseroan dapat mencerminkan hasil aktual yang dimiliki perseroan secara akurat.
Ruang gerak saham PGEO, lanjut Lucky, masih dapat mengalami pelemahan karena dilihat dari range harga Rp 875 per saham sampai Rp 830 per saham.
Artinya ruang gerak rasionalnya bisa pada rentang Rp 800 per saham di level bawah. Sementara dari pasar juga minim apresiasi atas saham PGEO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News