Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
MAPI membukukan pendapatan sebesar Rp 6,79 triliun pada semester pertama 2020 atau turun 33,17% secara year on year (yoy). Dari bottom line, MAPI mencatat rugi bersih Rp 407,94 miliar padahal sebelumnya masih untung Rp 499,32 miliar di semester I-2019.
“Penurunan ini disebabkan sebanyak 58% tenant MAPI harus tutup akibat PSBB serta perlambatan permintaan konsumen. Namun, di satu sisi MAPI berhasil melakukan efisiensi yang mumpuni dengan memotong cost of good sales (COGS) hampir setengahnya menjadi Rp 1,3 triliun,” tambah Putu.
Dari segi same store sales growth (SSSG) pada paruh pertama tahun ini MAPI juga membukukan kinerja kurang memuaskan setelah turun 24% secara yoy. Putu menyebut segmen F&B merupakan yang turun paling dalam, yakni -35% yoy seiring restoran hanya boleh melayani takeaways.
Christine menambahkan, efek PSBB juga akan terasa pada inventori MAPI karena pada kuartal II-2020 jumlah inventori MAPI mengalami kenaikan signifikan yang berujung pada margin kotor meningkat karena adanya promosi in-store besar-besaran.
Baca Juga: Demi Efisiensi MAPI Setop Impor Produk Fashion
“Tapi kami memperkirakan MAPI tidak akan lagi menerapkan promosi in-store besar-besaran hingga akhir tahun ini. Karena MAPI telah berhasil menyetujui penghentian pesanan inventori baru pada sisa tahun 2020 yang berpotensi menghemat hingga Rp 1,9 triliun,” tambah Christine.
Selain itu, Christine menilai margin laba kotor MAPI secara keseluruhan akan meningkat pada paruh kedua tahun ini meski akan tetap lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah efek musiman yakni penjualan kuartal IV-2020 yang bisa berkontribusi 27%-28% dari penjualan serta berkurangnya promosi. Dus, dia memprediksi margin laba kotor MAPI tahun ini akan turun menjadi 39%, sebelum akhirnya nanti naik ke 45% pada tahun depan.
Dengan adanya peluang pemulihan kinerja secara bertahap, Christine pun merekomendasikan untuk trading buy MAPI pada harga Rp 795 per saham. Pada Rabu (23/9), harga saham MAPI naik 0,88% ke Rp 570 per saham.
Baca Juga: Mitra Adiperkasa (MAPI) Mengoptimalkan Kanal Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News