kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PSBB kembali membebani kinerja Mitra Adiperkasa (MAPI) pada sisa tahun ini


Rabu, 23 September 2020 / 17:16 WIB
PSBB kembali membebani kinerja Mitra Adiperkasa (MAPI) pada sisa tahun ini
ILUSTRASI. Meski kinerja tertekan, margin laba kotor Mitra Adiperkasa (MAPI) diperkirakan membaik di semester kedua.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menjadi salah satu emiten sektor ritel yang paling terkena imbas dari pandemi virus corona. Mulai pulih memasuki paruh kedua tahun ini, penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali menyeret MAPI ke bayang-bayang penurunan kinerja.

Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika mengatakan, pemberlakuan kembali PSBB akan semakin menambah beban bagi MAPI pada semester kedua tahun ini. Walaupun penjualan ritel punya kecenderungan meningkat tajam pada kuartal IV-2020, kinerja MAPI pada semester kedua akan tetap terdampak.

“Sejauh ini, kami juga belum melihat adanya pemulihan yang berarti pada biaya pengeluaran masyarakat. Padahal retailer seperti MAPI sudah memberikan ajang promosi untuk menstimulasi penjualan pada kuartal III-2020. Langkah ini juga dilakukan sebagai bentuk untuk menjual sisa stok mereka selama penutupan mal ketika PSBB pertama kemarin,” kata Putu kepada Kontan.co.id, Rabu (23/9)

Sementara analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya dalam risetnya pada 3 September 2020 menuliskan, prospek MAPI masih dibayangi oleh persebaran virus corona. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya gerai MAPI yang terletak di dalam mal sehingga pemberlakuan PSBB sangat memberikan pengaruh. 

Baca Juga: Sektor Ritel Terbebani PSBB Lagi, Begini Rekomendasi MAPI dan LPPF

“Berdasarkan pengamatan kami, kunjungan ke mal masih rendah khususnya pada weekdays, sementara pada weekend relatif membaik. Dengan diberlakukannya PSBB yang semakin membatasi gerak masyarakat, jumlah kunjungan ke mal bisa semakin tertekan yang akan berdampak pada kinerja MAPI,” tulis Christine

Christine menilai, MAPI tahun ini akan rentan membukukan kerugian seiring hanya memberikan variable cost sebesar 30% dari operational expenditures. Di satu sisi, MAPI disebut Christine saat ini juga masih dalam tahap negosiasi dengan pemilik pusat perbelanjaan untuk meminta diskon karena kunjungan ke mal pada kuartal III-2020 yang masih rendah.

Pada pemberlakuan PSBB jilid pertama pada kuartal II-2020, kinerja MAPI langsung terpukul. Putu sudah memperkirakan bahwa pendapatan dan laba bersih MAPI akan turun. Tapi hasilnya justru lebih buruk dari perkiraan.

Baca Juga: Tidak akan ada diskon lagi, saham Mitra Adiperkasa (MAPI) dinilai tetap menarik

MAPI membukukan pendapatan sebesar Rp 6,79 triliun pada semester pertama 2020 atau turun 33,17% secara year on year (yoy). Dari bottom line, MAPI mencatat rugi bersih Rp 407,94 miliar padahal sebelumnya masih untung Rp 499,32 miliar di semester I-2019.

“Penurunan ini disebabkan sebanyak 58% tenant MAPI harus tutup akibat PSBB serta perlambatan permintaan konsumen. Namun, di satu sisi MAPI berhasil melakukan efisiensi yang mumpuni dengan memotong cost of good sales (COGS) hampir setengahnya menjadi Rp 1,3 triliun,” tambah Putu.

Dari segi same store sales growth (SSSG) pada paruh pertama tahun ini MAPI juga membukukan kinerja kurang memuaskan setelah turun 24% secara yoy. Putu menyebut segmen F&B merupakan yang turun paling dalam, yakni -35% yoy seiring restoran hanya boleh melayani takeaways.

Christine menambahkan, efek PSBB juga akan terasa pada inventori MAPI karena pada kuartal II-2020 jumlah inventori MAPI mengalami kenaikan signifikan yang berujung pada margin kotor meningkat karena adanya promosi in-store besar-besaran. 

Baca Juga: Demi Efisiensi MAPI Setop Impor Produk Fashion

“Tapi kami memperkirakan MAPI tidak akan lagi menerapkan promosi in-store besar-besaran hingga akhir tahun ini. Karena MAPI telah berhasil menyetujui penghentian pesanan inventori baru pada sisa tahun 2020 yang berpotensi menghemat hingga Rp 1,9 triliun,” tambah Christine. 

Selain itu, Christine menilai margin laba kotor MAPI secara keseluruhan akan meningkat pada paruh kedua tahun ini meski akan tetap lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah efek musiman yakni penjualan kuartal IV-2020 yang bisa berkontribusi 27%-28% dari penjualan serta berkurangnya promosi. Dus, dia memprediksi margin laba kotor MAPI tahun ini akan turun menjadi 39%, sebelum akhirnya nanti naik ke 45% pada tahun depan.

Dengan adanya peluang pemulihan kinerja secara bertahap, Christine pun merekomendasikan untuk trading buy MAPI pada harga Rp 795 per saham. Pada Rabu (23/9), harga saham MAPI naik 0,88% ke Rp 570 per saham.

Baca Juga: Mitra Adiperkasa (MAPI) Mengoptimalkan Kanal Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×