Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur PT. Anugerah Mega Investama, Hans Kwee memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan ditutup di level 6.350.
Hansmenyatakan pada pekan terakhir perdagangan pada tahun ini, biasanya pasar di warnai aksi window dressing. Aksi window dressing biasa dilakukan oleh emiten atau perusahaan public untuk menarik minat investor dengan cara mempercantik laporan atau kinerja keuangan perusahaan.
Baca Juga: BI: Kewajiban neto posisi investasi Indonesia menurun di kuartal III 2019
"Salah satunya lewat upaya memastikan agar harga saham diakhir tahun di tutup naik dibandingkan periode sebelumnya. Selain dilakukan oleh emiten window dressing juga dilakukan oleh fund manager pengelola reksadana," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/12).
Ia menambahkan hal ini dilakukan untuk memberikan laporan terbaik kepada investor fund manager sehingga mereka sering mengganti portofolio pada akhir tahun.
Adapun saham-saham berkinerja kurang baik akan dikeluarkan dari portofolio diganti dengan saham-saham berkinerja baik. Aktivitas ini secara langsung membuat saham-saham tertentu yang berkinerja baik mengalami kenaikan. Serta beberapa saham lapis tiga yang dilepas mengalami tekanan harga.
Baca Juga: Makin tergeser, HMSP masih masuk daftar 10 emiten dengan market cap terbesar
Ia menilai hal ini juga membuat pelaku pasar melihat di unjung tahun sering ada kenaikan saham-saham tertentu terutama saham blue chip.
Hal ini cukup sering terjadi di Indonesia dimana setiap bulan Desember IHSG selalu berkinerja positif. Investor dan pelaku pasar dapat memanfaatkan momentum ini untuk meraih keuntungan.
Kenaikan pasar bulan Desember juga tak lepas dari sentimen global yakni semakin dekatnya penandatangan fase awal antara China dan AS.
Baca Juga: Kinerja IHSG sepanjang tahun ini kurang memuaskan, bagaimana tahun depan?
Selain itu, Departeman Perdagangan AS juga mengonfirmasi kenaikan PDB AS kuartal ketiga, diprediksi naik 2,1% (yoy), tidak berubah dari perkiraan November lalu. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed tidak akan menurunkan atau menaikan suku bunga waktu dekat.
Hans menambahkan optimisme pasar di Desember bertambah setelah rilis data perekonomian China pada Jumat pekan ini. Data menunjukkan laba perusahaan industri China naik tercepat dalam 8 bulan terakhir.
Selanjutnya di awal Januari, ia memperkirakan IHSG masih akan mengalami kenaikan terbatas. "Tetapi sesudah itu memang IHSG sangat rawan aksi ambil untung mengingat kenaikan yang cukup signifikan selama bulan Desember," tambahnya.
Baca Juga: Periode pergantian tahun, bagaimana nasib IHSG pekan depan?
Ia menyarankan pelaku pasar untuk melakukan Sell on Strength (SOS) ketika pasar mengalami kenaikan. Sementara support IHSG berada di level 6300 sampai 6270 dan resistance di level 6348 sampai 6370.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News