Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Hal ini cukup sering terjadi di Indonesia dimana setiap bulan Desember IHSG selalu berkinerja positif. Investor dan pelaku pasar dapat memanfaatkan momentum ini untuk meraih keuntungan.
Kenaikan pasar bulan Desember juga tak lepas dari sentimen global yakni semakin dekatnya penandatangan fase awal antara China dan AS.
Baca Juga: Kinerja IHSG sepanjang tahun ini kurang memuaskan, bagaimana tahun depan?
Selain itu, Departeman Perdagangan AS juga mengonfirmasi kenaikan PDB AS kuartal ketiga, diprediksi naik 2,1% (yoy), tidak berubah dari perkiraan November lalu. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed tidak akan menurunkan atau menaikan suku bunga waktu dekat.
Hans menambahkan optimisme pasar di Desember bertambah setelah rilis data perekonomian China pada Jumat pekan ini. Data menunjukkan laba perusahaan industri China naik tercepat dalam 8 bulan terakhir.
Selanjutnya di awal Januari, ia memperkirakan IHSG masih akan mengalami kenaikan terbatas. "Tetapi sesudah itu memang IHSG sangat rawan aksi ambil untung mengingat kenaikan yang cukup signifikan selama bulan Desember," tambahnya.
Baca Juga: Periode pergantian tahun, bagaimana nasib IHSG pekan depan?
Ia menyarankan pelaku pasar untuk melakukan Sell on Strength (SOS) ketika pasar mengalami kenaikan. Sementara support IHSG berada di level 6300 sampai 6270 dan resistance di level 6348 sampai 6370.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News