kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prospek saham Garuda (GIAA) di tengah tekanan utang dan sulitnya beroperasi


Rabu, 21 Juli 2021 / 06:45 WIB
Prospek saham Garuda (GIAA) di tengah tekanan utang dan sulitnya beroperasi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

"Sehingga ujung-ujungnya pemerintah akan setor dana lagi karena tidak bisa menjalankan usaha penerbangan dengan adanya PPKM dan lainnya," paparnya.

Mengutip laporan keuangan GIAA, Ekuitas perusahaan negatif atau defisiensi modal US$ 1,94 miliar pada akhir 2020. Kondisi itu berbalik dari ekuitas positif US$582,58 juta pada 2019.

Liabilitas Garuda Indonesia mencapai US$ 12,73 miliar pada 2020, dengan perincian liabilitas jangka panjang US$ 8,44 miliar dan jangka pendek US$ 4,29 miliar.

Baca Juga: Dimohonkan PKPU oleh My Indo Airlines, begini tanggapan Garuda Indonesia (GIAA)

Dalam laporan keuangannya, manajemen GIAA juga menjelaskan Grup mengalami kerugian sebesar US$ 2,5 miliar dan pada tanggal 31 Desember 2020, liabilitas jangka pendek Grup melebihi aset lancarnya sejumlah US$ 3,8 miliar. Garuda mengalami defisiensi ekuitas sebesar US$ 1,9 miliar

Dari kinerja saham, Teguh berpendapat lantaran sejak awal IPO Garuda Indonesia memiliki fundamental yang tidak bagus. Oleh sebab itu, pada IPO harga saham GIAA yang berada di harga Rp 750 terus mengalami penurunan. Bahkan, sejak IPO itu saham GIAA disebutnya paling tinggi berada di sekitar Rp 400.

Teguh menilai, satu-satunya yang membuat saham GIAA menarik adalah sebatas perusahaan tidak akan bangkrut karena statusnya sebagai BUMN. Namun, selama pandemi belum terkendali ia melihat prospek GIAA sangat berat.

"Walaupun ditambah modal juga akan selalu habis karena terus mencatatkan kerugian dan memiliki utang besar. Untuk saat ini, untuk masuk ke Garuda Indonesia lebih ke spekulasi saja," sebutnya.

Saat ini, BEI juga tengah memberhentikan perdagangan saham GIAA. Penghentian sementara saham GIAA berlaku di seluruh pasar sejak 18 Juni 2021 sesi I.

Sebelum disuspensi, saham GIAA bertengger di posisi Rp 222. Level itu merosot 44,78% sepanjang 2021. Sepanjang tahun ini, saham GIAA bergerak di rentang Rp 220 - Rp 440.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×