Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Dalam sepekan terakhir, pergerakan indeks reksadana bergerak fluktuatif dan cenderung positif. Namun begitu, kinerja reksadana saham yang sebelumnya sempat menjadi reksadana dengan kinerja terendah kini berhasil menjadi reksadana dengan kinerja mingguan tertinggi. Para pelaku pasar dinilai optimistis menyambut kenaikan Fed Fund Rate yang akan berdampak bagus pada kinerja indeks saham ke depan.
Mengutip data Infovesta, kinerja indeks reksadana saham mingguan per 15 Maret 2017 tercatat 0,23%. Pencapaian tersebut terbilang tinggi dibandingkan jenis reksadana lainnya. Sebagai informasi, indeks reksadana campuran, pendapatan tetap, dan pasar uang masing-masing tercatat 0,17%, 0,03%, dan 0,09%.
Direktur Utama Infovesta Utama, Parto Kawito menjelaskan, para investor sudah siap menyambut kenaikan Fed Fund Rate (FFR). Menurutnya, investorĀ merasa yakin kenaikkan FFR akan berdampak pada membaiknya ekonomi global.
"Inflasi Amerika sudah mencapai 2% bahkan lebih. Berarti kalau ada inflasi, akan ada kenaikan harga barang dan jasa. Itu akan mendorong produsen untuk memproduksi barang dan jasa, sehingga akan menggerakan sektor riil di AS,"ujarnya kepada KONTAN, Jumat (17/3).
Naiknya FFR pun, kata Parto tidak terlalu banyak berpengaruh pada pasar obligasi. Dia bilang, selisih suku bunga AS dengan yield di Indonesia dengan tenor yang sama dapat dikatakan masih menarik bagi pasar obligasi Tanah Air. "Apalagi inflasi di Indonesia masih terkendali dan pemerintah gencar melaksanakan pembangunan," ungkapnya.
Ke depan, lanjut Parto, kinerja reksadana saham dinilai masih akan positif karena investor tengah menunggu update dari lembaga pemeringkat S&P.
Adapun situasi pilkada putaran ke dua yang aman juga akan menjadi katalis positif yang mendongkrak kinerja reksadana saham ke depan. "Setelah Mei, mungkin bisa terkoreksi sedikit," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News