kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jurus ciamik Sucorinvest racik reksadana saham


Senin, 13 Maret 2017 / 12:07 WIB
Jurus ciamik Sucorinvest racik reksadana saham


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, kinerja reksadana saham memang masih di bawah indeks harga saham gabungan (IHSG). Namun begitu, salah satu manajemen investasi (MI) berhasil mencetak return hingga 47,99% selama 1 tahun. Lalu apa jurusnya?.

Jemmy Paul, Direktur Utama PT Sucorinvest Asset Management bilang, pihaknya kerap melakukan transaksi secara dinamis dalam mengatur dana kelolaan di instrumen saham. "KIta melakukan transaksi secara dinamis. Setiapkali mencapai target price, langsung kita jual, enggak kita tahan," ujarnya kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Dalam pemilihan saham pun, lanjut Jemmy, dia menggunakan dua pendekatan yang berbeda yakni top down dan bottom up. Jemmy menjelaskan, pendekatan top down diperlukan untuk melihat data makro. Dari sisi makro, dia bisa menilai sektor apa yang trennya sedang positif. "Soalnya ada kecenderungan naiknya suku bunga akan diikuti naiknya inflasi yang diikuti kenaikan harga komoditas," imbuhnya.

Setelah melihat keadaan makro, barulah MI dapat memilih emiten di sektor yang sedang memiliki tren positif. Menurut Jemmy, pihaknya akan mencari saham yang masih undervalue baik di siklus bisnis maupun siklus pasar. "Karena yang namanya valuasi tetap nomor satu," katanya.

Beberapa saham yang menjadi top holding tahun lalu di antaranya PTBA, ANTM, BBNI, JSMR, dan PTPP. Adapun tahun ini, lanjut Jemmy, pihaknya akan menambah porsi untuk sektor infrastruktur dan perbankan. Dia optimistis memasang target imbal hasil hingga akhir tahun mencapai 20%.

Pasalnya, pemerintah akan getol mengalokasikan APBN untuk proyek infrastruktur. "Apalagi banyak emiten yang sudah rights issue sehingga keuangannya bakal bagus," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×