kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

Prospek reksadana campuran di level 9% akhir tahun


Senin, 08 Mei 2017 / 19:07 WIB
Prospek reksadana campuran di level 9% akhir tahun


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dalam situasi ketidakpastian global saat ini, beberapa perusahaan manajemen investasi masih optimistis untuk meracik portofolio reksadana campuran. Padahal, tekanan geopolitik maupun ekonomi global masih membayangi kinerja indeks acuan reksadana campuran.

Baru-baru ini, beberapa perusahaan manajemen investasi baru saja merilis produk reksadana terbarunya. Sebagai contoh, PT Setiabudi Investment Management yang baru saja merilis Reksadana Setiabudi Dana Kombinasi Dinamis pada 9 Maret lalu.

Oktavianingsih, Fund Manager PT Setiabudi Investment Management bilang, prospek reksadana campuran ke depan masih akan positif. "Karena investor asing banyak yang masuk ke obligasi Indonesia. Terbukti dari net buy yang masih besar," ujarnya saat dihubungi KONTAN, Rabu (3/5) lalu.

Adapun, manajemen bakal mengalokasikan aset pada saham-saham di sektor keuangan, properti, industri dasar, perkebunan, konsumsi, dan infrastruktur yang menurutnya memiliki prospek positif ke depan.

Menurut Oktavianingsih, meski beberapa sektor tersebut sempat tertekan, peluang adanya perbaikan masih cukup besar. "Misal dari sektor perkebunan. Harga Crude Palm Oil (CPO) kan sempat tertekan, tetapi substitusinya masih mahal sehingga demand untuk CPO masih tetap ada," imbuhnya.

Segendang sepenarian, Genda Wira Anjalu, Head of Investment PT Insight Investment Management juga melihat adanya peluang perbaikan dari sektor tersebut. "Tahun ini kami memilih sektor perbankan, tetapi tetap selektif. di tengah mulai membaiknya kualitas aset beberapa bank dan optimisme kenaikkan pertumbuhan kredit," imbuhnya.

Beben Feri Wibowo, Senior Research Analyst Pasardana menilai, kinerja indeks acuan reksadana campuran akan positif ke depan.

Dia merinci nilai tukar dan laju inflasi yang cenderung terkendali di level Rp 13.300 hingga Rp 13.350 dan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate yang masih di level 4,75% membuat peluang kenaikan rating oleh S&P semakin besar. Hal inilah yang kemudian akan menjadi salah satu katalis positif yang akan mendongkrak kinerja reksadana campuran ke depan.

"Jika skenario tersebut terus berjalan lancar, maka prospek obligasi jangka menengah-panjang masih dalam kondisi baik di tengah ketidakpastian global seperti The Fed, Trump Effect, dan kondisi geopolitik yang acap kali turun," tandasnya.

Beben pun memprediksi, hingga akhir tahun, kinerja reksadana campuran berada di level 8% hingga 9%. Adapun secara year to date, menurut data Pasardana Balanced Fund Index per 3 Mei 2017, kinerja indeks reksadana campuran berada di level 4,85%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×