Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Meski Reksadana Campuran mencatatkan kinerja terendah selama sepekan, PT Insight Investment Management berencana meluncurkan reksadana jenis ini bertajuk Reksa Dana Insight Create Balanced Fund pada pertengahan Mei mendatang. Bahkan, manajemen investasi ini membidik imbal hasil sebesar 8% hingga 10% sampai akhir tahun.
Jika mengacu pada data Infovesta Mutual Fund Report per 5 Mei 2017, indeks reksadana campuran mencatat kinerja terendah di antara produk reksadana lainnya selama sepekan terakhir, yakni sebesar 0,44%.
Viliawati, Senior Research Analyst PT Infovesta Utama dalam report tersebut menulis, kinerja negatif tersebut disebabkan oleh kondisi pasar yang kurang baik selama sepekan terakhir. Adapun, indeks pasar saham dan obligasi pemerintah sebagai indeks acuan juga melemah masing-masing 0,03% dan 0,08%.
Kendati begitu, beberapa perusahaan MI masih optimitis untuk membidik imbal hasil optimal melalui portofolio reksadana campuran, salah satunya PT Insight Investment Management.
Genta Wira Anjalu, Head of Investment PT Insight Investment bilang, untuk membidik imbal hasil hingga 10% sampai akhir tahun, pihaknya bakal mengantisipasi perilaku pasar yang tidak bisa diprediksi dengan mengalokasikan aset saham pada saham-saham big caps atau saham berkapitalisasi besar. Pihaknya pun bakal melakukan risk-off apabila investor asing melakukan aksi jual dan indikator utama seperti rupiah, berbalik arah.
Selain saham, lanjut Genta, pihak MI bakal mengalokasikan aset pada obligasi korporasi maupun obligasi pemerintah. "Untuk obligasi, kami tetap menjaga durasi menengah di tengah volatilitas pasar yang cukup tinggi dan melakukan trading untuk obligasi pemerintah seri panjang," ujarnya kepada KONTAN melalui surat elektronik, Kamis (4/5) lalu.
Dalam keadaan pasar yang demikian, pihaknya tetap optimistis terhadap prospek reksa dana campuran ke depan. Genta bilang, berdasarkan data per Maret 2017, penetrasi terhadap reksa dana campuran masih sangat rendah, yakni sekitar 6,58% dari seluruh total seluruh jenis reksa dana di luar penyertaan terbatas. "Jadi masih ada ruang untuk reksa dana jenis ini berkembang," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News