kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek kawasan industri masih bagus, ini rekomendasi saham DMAS dan BEST


Minggu, 21 Maret 2021 / 17:15 WIB
Prospek kawasan industri masih bagus, ini rekomendasi saham DMAS dan BEST


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Insentif dan stimulus yang dikucurkan pemerintah bagi sektor properti lebih banyak untuk properti residensial. Namun, prospek emiten kawasan industri dinilai masih positif meski tak banyak mendapatkan insentif.

Analis Maybank Sekuritas Aurellia Setiabudi mengatakan,  prospek sektor kawasan industri masih positif karena omnibus law. Namun karena adanya pandemi, banyak perusahaan global yang lebih hati-hati dalam melakukan ekspansi sehingga berimbas pula ke emiten kawasan industri.

Aurellia mencontohkan emiten kawasan industri seperti Puradelta Lestari (DMAS) memiliki posisi keuangan yang kuat lantaran masih bisa membukukan penjualan lahan industri yang tinggi di tahun 2020 yaitu di atas 100 hektare (ha).

"Dan diharapkan di tahun 2021 masih dapat menjual lahan senilai Rp 2 triliun," imbuh Aurellia kepada Kontan.co.id, Minggu (21/3).

Baca Juga: Puradelta Lestari (DMAS) membidik marketing sales Rp 2 triliun di 2021

DMAS juga tidak memiliki utang dan ini membuat emiten grup Sinarmas ini dapat membagikan 100% dari laba bersih tahunan mereka kepada pemegang saham. Aurellia melihat dengan meningkatnya minat di lahan industri dapat menjadi indikator untuk realisasi penjualan DMAS dalam jangka pendek.

Sebaliknya, dia melihat, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) masih kesulitan untuk membukukan penjualan. BEST sama sekali tidak melakukan penjualan di tahun 2020 dan diharapkan tahun ini dapat bisa membukukan sekitar 15 ha-20 ha. "BEST juga memiliki utang bank yang menekan posisi keuangan mereka di masa sulit ini," kata Aurellia.

Berdasarkan laporan keuangan BEST, di kuartal III-2020 jumlah utang bank dan lembaga keuangan yang jatuh tempo dalam satu tahun tercatat sebesar Rp 147,12 miliar. Sedangkan untuk jangka panjang sebesar Rp 1,75 triliun.

Aurellia merekomendasikan buy  saham DMAS dengan target harga Rp 270 per saham. Ia melihat valuasi BEST saat ini terdiskon 50% terhadap RNAV, proyeksi 1,8 kali price book value (PBV) 2021.

Untuk BEST, ia merekomendasikan sell dengan target harga Rp 155 per saham.

Selanjutnya: Surya Semesta (SSIA) dan Jababeka (KIJA) optimistis dengan prospek bisnis tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×