Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Belum lagi, pelaku pasar juga harus mengantisipasi gelombang lanjutan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran. Jika kasus kembali meledak pembatasan akan dilakuukan lebih ketat. Dampaknya, pergerakan atawa mobilitas masyarakat begitupun traffic jalan tol akan sangat terpengaruh turun.
Restu Pamungkas Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia menuliskan dalam risetnya, penutupan akses jalan tol akibat larangan mudik Lebaran tidak akan signifikan mengganggu potensi pendapatan ruas tol JSMR secara keseluruhan. Restu optimistis kinerja JSMR bepotensi positif karena tarif jalan tol naik di beberapa ruas jalan tol JSMR. "Ketika akses jalan tol dibukan kembali maka arus lalu lintas akan meningkat dan pendapatan ruas tol JSMR akan terdongkrak," kata Restu.
Kini JSMR tengah membangun Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2, Balikpapan-Samarinda dan Manado Bitung. Restu mengatakan pembangunan ruas tol baru tersebut akan menghasilkan pertumbuhan ruas dan konstruksi bagi JSMR.
Baca Juga: Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi masih terkendala, ini penjelasan Jasa Marga
Restu memproyeksikan di tahun ini pendapatan JSMR berpotensi tumbuh 40% ke 19,18 triliun. Sementara, laba bersih berpotensi tumbuh 99,6% ke Rp 1 triliun.
Restu merekomendasikan beli JSMR di target harga Rp 5.100 per saham. Kompak, Chandra merekomendasikan beli JSMR di target harga Rp 5.000 per saham. Kamis (20/5), harga saham JSMR ditutup turun 1,50% ke Rp 3.950 per saham.
Baca Juga: Dukung larangan mudik lebaran, Jasa Marga tutup sementara jalan layang MBZ
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News