Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pertumbuhan investasi Surat Utang Negara (SUN) relatif menguntungkan sepanjang tahun ini. Keuntungan bisa kembali naik, sebab diiprediksi masih ada ruang terbuka bagi kenaikan harga SUN hingga akhir tahun 2015.
Indikator membaiknya kinerja pasar SUN bisa dilihat dari Indobex Government Total Return yang tumbuh 7,96% sejak akhir tahun 2014 hingga akhir Februari 2015. Sedangkan kinerja setahunnya juga tumbuh hingga 20,44%.
Global Markets Financial Analyst Manager Bank Internasional Indonesia, Anup Kumar mengatakan, sejak dua bulan terakhir pasar SUN banyak didukung sentimen positif dalam dan luar negeri. Ia mencontohkan dari dalam negeri, ada tren deflasi yang terjadi dua bulan berturut-turut. Sedangkan sentimen eksternal berasal dari penurunan harga minyak dunia yang membuat neraca perdagangan menjadi sehat.
“Sehingga wajar jika Indobex Government Total Return bisa tumbuh 7,96%. Di samping itu indeks ini memang seharusnya selalu di atas yield SUN tenor 10 tahun karena seri acuan yang likuid,” ujar Kumar.
Analis obligasi Sucorinvest Central Gani Ariawan menambahkan pertumbuhan pasar SUN memang ditopang oleh tren deflasi. Menurutnya tren ini efek lanjutan berupa penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI rate). Penurunan BI rate ini lah yang menjadi katalis utama penurunan yield SUN dan otomatis meningkatkan harganya.
“Sehingga tren return pasar SUN masih terbuka jika BI kembali menurunkan suku bunga acuannya,” tambah Ariawan. Di samping faktor tersebut, kinerja pasar SUN juga disokong oleh likuiditas global yang melimpah sebagai akibat dari kebijakan stimulus Bank Sentral Jepang dan rencana serupa oleh Bank Sentral Eropa yang bakal efektif dilaksanakan pada bulan ini.
Menurutnya faktor eksternal tadi mendorong minat investor asing pada pasar SUN domestik. Ariawan menilai pasar SUN domestik menarik bagi asing lantaran yield yang ditawarkan masih cukup tinggi dibanding yield SUN negara lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News