kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Yield rendah, permintaan lelang SUN menurun


Selasa, 03 Maret 2015 / 19:28 WIB
Yield rendah, permintaan lelang SUN menurun
ILUSTRASI. Dana darurat.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah kembali menyerap dana dari pasar Surat Utang Negara (SUN), Selasa (3/3). Mengutip situs resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, pemerintah melelang 4 seri SUN dengan total yang dimenangkan sebesar Rp 10 triliun.

Empat seri SUN tersebut yakni SPN03150604 (tenor 4 bulan), SPN1216030 (tenor 1 tahun), FR0070 (tenor 10 tahun) dan FR0068 (tenor 20 tahun). Seri yang paling banyak dimenangkan oleh pemerintah yakni seri FR0070 yang senilai Rp 3,9 triliun. Sementara di peringkat ke dua merupakan seri FR0068 yang sebesar Rp 3,1 triliun.

Total nilai yang dimenangkan pada lelang ini setara dengan 43,8% dari jumlah permintaan yang masuk sebesar Rp 22,84 triliun. Jumlah permintaan ini oversubcribes 2 kali lipat lebih dari target indikatif yang juga senilai Rp 10 triliun.

Analis Millennium Danatama Indonesia, Desmon Silitonga mengatakan jika dibandingkan dari lelang dalam 2 bulan terakhir, jumlah penawaran yang masuk dari investor terus mengalami penurunan. "Penurunan minat ini tidak lepas dari yield SUN yang cenderung  terus mengalami penurunan," ujar Desmon.

Pada seri FR0070 misalnya yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,93% dan FR0068 senilai 7,33%.

Menurut Desmon dari sudut pandang pemerintah, yield yang dimenangkan relatif cukup kompetitif dan tidak jauh berbeda dengan yield yang ada di pasar sekunder. Lanjutnya, penurunan inflasi yang terus terjadi dan saat ini berada di level 6,29% memberikan dampak positif terhadap pasar SUN ke depannya.

Dalam beberapa waktu ke depan, investor akan menanti rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang masih punya potensi untuk kembali turun. "Jika ini terjadi maka akan memberi amunisi baru bagi yield untuk terus melandai," tambah Desmon.

Ia juga mengatakan dari segi nominal penerbitan, pemerintah tidak terlalu agresif menarik dana da​r​i​ lelang kali ini karena target penerbitan SUN sepanjang kuartal I yang sebesar Rp 78,5 triliun sudah tercapai. 

Desmon memprediksi pemerintah kembali tidak agresif dalam lelang selanjutnya. Saat ini risiko yang cukup diwaspadai oleh investor ialah nilai tikar rupiah yg cenderung melemah. Ini dapat memberikan tekanan terhadap pasar SUN ke depannya jika rupiah terus melemah, mengingat komposisi asing sangat besar di SUN. Jika rupiah terus melemah bisa membuka ruang bagi asing untuk melakukan aksi jual akibat rugi kurs.

Pekan depan pada Selasa (10/3), pemerintah kembali merencanakan lelang sukuk negara dengan target indikatif sebesar Rp 2 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×