kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prospek Emiten Batubara Cukup Menantang, Cek Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 25 Juni 2024 / 20:43 WIB
Prospek Emiten Batubara Cukup Menantang, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa (31/1/2023). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi batu bara 2023 mencapai 695 juta ton atau naik 4,82 persen dari target tahun lalu dengan proyeksi kebutuhan domestik sebesar 177 juta ton dan 518 juta ton untuk ekspor. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja emiten sektor batubara diproyeksi masih cukup menantang dengan diselimuti sentimen negatif.  

Head of Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, mengatakan harga batubara yang kembali tertekan dan diprediksi akan terus menurun hingga 2025 bakal memberikan sentimen negatif pada kinerja emiten batubara. 

Penurunan Harga batubara ini menurut Sukarno didorong beberapa faktor seperti perlambatan ekonomi global serta meningkatnya pasokan gas alam sehingga pasar Eropa beralih ke gas alam sebagai alternatif energi yang lebih bersih. 

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Lirik Kerjasama Proyek Gasifikasi Batubara

"Produksi coal juga meningkat signifikan, RKAB tahun 2024 922.14 juta ton produksi sementara realisasi produksi 2023 775 juta ton," jelas Sukarno pada Kontan, Selasa (25/6).

Melihat hal tersebut, Sukarno memprediksi prospek emiten batubara ke depannya cukup menantang dan diperkirakan akan melanjutkan penurunan kinerja. 

Hal itu seiring penurunan harga jual batubara. Di sisi lain lain prospek jangka panjang emiten batubara ini cukup menarik karena diversifikasi usaha ke sektor EBT.

Dengan tertekannya Harga batubara, strategi yang bisa dilakukan pelaku pasar adalah menunggu momentum yang tepat secara teknikal dan jika ingin trading hanya bersifat jangka Panjang. 

Sukarno menyarankan untuk wait and see terlebih dahulu di tengah sentimen negatif yang masih terus menghantui sektor batubara. 

Baca Juga: Turun, Penjualan Alat Berat United Tractors (UNTR) Capai 1.757 Unit Hingga Mei 2024

"Saham yang paling menarik ada ADRO saat ini karena secara kinerja tidak terlalu turun signifikan dibandingkan yang lain dan secara valuasi juga relatif
murah," ungkapnya.

Fixed Income dan Macro Strategist Mega Capital Sekuritas, Lionel Priyadi, melihat masih adanya potensi penurunan Harga saham emiten batubara dampak dari tertekannya harga batubara. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×