kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,76   3,43   0.38%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi China diprediksi turun, simak rekomendasi analis untuk saham batubara


Minggu, 14 Juni 2020 / 18:35 WIB
Produksi China diprediksi turun, simak rekomendasi analis untuk saham batubara
ILUSTRASI. PT Indika Energy Tbk (INDY)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

Meskipun banyak tekanan pada harga batubara global dalam beberapa bulan terakhir (karena melemahnya permintaan di China),Andy berekspektasi permintaan batubara China akan bertahan dalam jangka menengah karena adanya investasi baru kapasitas pembangkit listrik di negeri Tirai Bambu tersebut.

Dari dalam negeri, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya menyetujui revisi UU Minerba. Revisi ini bertujuan untuk mengembangkan industri pertambangan hilir Indonesia dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Baca Juga: Operasional Rig Tenders Indonesia (RIGS) terhambat akibat Covid-19

Revisi ini akan memungkinkan para penambang, terutama pemegang lisensi Perjanjian Karya Pertambangan Batu Bara / PKP2B, untuk memperpanjang izin mereka melalui proses birokrasi yang lebih sederhana dan terpusat.

“Namun, pemerintah masih belum mengungkapkan royalti terkait dan skema pajak penghasilan perusahaan. Kami melihat bahwa revisi undang-undang ini akan menguntungkan perusahaan yang memiliki lisensi PKP2B, seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG),” papar Andy.

Mirae Asset Sekuritas menaikkan rating sektor batubara dari netral menjadi overweight, dengan rekomendasi trading buy saham ADRO dengan target harga Rp 1.260, trading buy saham ITMG dengan target harga Rp 10.150, serta hold saham PTBA dengan target harga Rp 2.100 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×