kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

PP Properti bidik dana IPO Rp 1,57 triliun


Kamis, 23 April 2015 / 08:27 WIB
PP Properti bidik dana IPO Rp 1,57 triliun
ILUSTRASI. MUI Fatwa Haram Produk Pendukung Israel, Turkiye Boikot Coca-Cola & Nestle REUTERS/Ronen Zvulun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT PP Properti siap go public. Anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini berencana menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Manajemen perusahaan ini menawarkan harga IPO di rentang Rp 180 hingga Rp 320 per saham.

Dalam aksi korporasi itu, PP Properti akan menerbitkan saham maksimal 4,91 miliar unit atau setara 34,98% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Alhasil, PP Properti berpotensi meraup dana hasil IPO Rp 884 miliar-Rp 1,57 triliun.

Masa penawaran awal saham perdana PP Properti akan berlangsung pada 22 April hingga 4 Mei tahun ini. Pengembang properti ini menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 8 Mei, masa penawaran umum dijadwalkan pada 11-13 Mei 2015. Saham perdana PP Properti direncanakan mulai dicatatkan di BEI pada 19 Mei.

Jika seluruh saham IPO yang ditawarkan terserap, maka struktur kepemilikan saham PP Properti akan berubah. PTPP akan menguasai 9,12 miliar saham atau 64,96% saham, YKKPP memiliki 9,13 juta saham atau 0,06% saham. Sedangkan investor publik menggenggam 4,91 miliar atau 34,98% saham.

Adapun penjamin emisi aksi IPO ini antara lain Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, CIMB Securities dan CLSA Securities.

Setelah dikurangi sejumlah biaya, PP Properti akan memakai 75% dana hasil IPO untuk mendukung ekspansi. Adapun 15% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja PP Properti dalam pengembangan proyek yang sudah berjalan. Sedangkan 10% dana IPO akan dipakai untuk melunasi sebagian pinjaman untuk modal kerja dan pembangunan Park Hotel Jakarta dan Bandung senilai Rp 249 miliar dengan bunga 11% per tahun selama tiga tahun.

Mengenai ekspansi, PP Properti berniat memakai 27% total dana IPO untuk investasi properti berupa mal di atas lahan milik PWON di Surabaya dan Bekasi.  Dua kota ini menjadi sasaran   utama lokasi ekspansi perusahaan ini. Pertimbangannya, dua kota ini merupakan area maju dengan infrastruktur terpadu sehingga mudah melakukan penetrasi pasar.

Perseroan ini juga berupaya memperluas portofolio properti  di Kalimantan, dengan mengakuisisi pusat belanja yang beroperasi di pulau tersebut. Alasannya, wilayah ini memiliki potensi yang besar mengingat pertumbuhan ekonominya cukup bagus dengan laju pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan sejak tahun 2009 hingga tahun 2014 rata-rata sebesar 5,3%.

Kemudian, sebesar 23% dana IPO akan mengalir untuk membeli tanah di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa timur dan Bali. Kelak, tanah tersebut akan dikembangkan menjadi kawasan superblok baru.

Selanjutnya, sebesar 21% dana hasil IPO bakal digunakan untuk mengakuisisi hotel yang telah beroperasi di Kalimantan dan pembangunan hotel di atas lahan sendiri di Sumatra, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Jawa. Sedangkan 4% dana IPO akan digunakan untuk pengembangan kegiatan usaha melalui entitas anak dan asosiasi di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, menilai, rentang harga IPO yang ditetapkan PP Properti terlalu lebar. Hal ini menunjukkan manajemen PP Properti tak optimistis target maksimal dapat tercapai. "Mereka mencoba melihat bagaimana respons investor," kata dia kemarin.

Hal positif bagi PP Properti karena sebagian besar penggunaan dana IPO, yakni 75% untuk membeli lahan. Hanya saja, lanjut Hans, PER PP Properti sudah terlalu tinggi sehingga prospek IPO-nya tak cukup cerah. Dia melihat investor bakal menawar saham IPO PP Properti sedikit ke harga bawah.             

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×