kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Harga Emas Masih Tinggi, Simak Rekomendasi Saham Emiten Produsennya


Jumat, 19 Desember 2025 / 18:19 WIB
Harga Emas Masih Tinggi, Simak Rekomendasi Saham Emiten Produsennya
ILUSTRASI. Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) (Dok/HRTA) Harga emas global tengah berada di level tinggi. Kinerja emiten produsen emas pun diproyeksikan masih menarik hingga tahun 2026.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas global tengah berada di level tinggi. Kinerja emiten produsen emas pun diproyeksikan masih menarik hingga tahun 2026.

Melansir Trading Economics, harga emas global saat ini, Jumat (19/12) ada di level US$ 4.327 per ons troi. Ini naik 6,08% dalam sebulan terakhir dan 64,79% secara year to date (YTD).

Terkait hal itu, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) memasang strategi untuk mempertahankan kinerja dan menangkap peluang lanjutan di industri emas pada tahun depan.

Direktur Investor Relations HRTA Thendra Crisnanda mengatakan, perseroan akan fokus pada penguatan pasar domestik. Terutama, melalui penjualan ke bullion bank, pembeli institusional, serta perluasan jaringan retail dan wholesale.

“Kami melihat permintaan emas batangan dan perhiasan di dalam negeri masih sangat solid, sejalan dengan tren investasi emas dan kebijakan hilirisasi pemerintah,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (19/12).

Baca Juga: OJK Terbitkan Whitelist Penyelenggara Perdagangan Aset Kripto Berizin, Ini Daftarnya

Di sisi operasional, HRTA akan memperkuat strategi multi-sourcing bahan baku, meningkatkan efisiensi dan kapasitas manufaktur, serta memperdalam integrasi hulu-hilir untuk menjaga margin di tengah volatilitas harga emas.

“Kami juga melanjutkan transformasi digital dan inovasi produk agar tetap relevan dengan perubahan perilaku konsumen,” tuturnya.

Sayangnya, HRTA belum mengungkapkan target pertumbuhan produksi dan penjualan emas di tahun 2026.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan melihat, rally harga emas global sepanjang tahun 2025 didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, serta permintaan safe haven dari bank sentral dan investor global.

Akibatnya, kinerja fundamental emiten-emiten produsen emas juga menunjukkan perbaikan kinerja di kuartal-kuartal awal 2025.

“Laba bersih emiten-emiten emas tercatat meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya, didorong oleh harga jual emas yang lebih tinggi serta peningkatan produksi di beberapa operasi tambang,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (19/12).

Prospek emiten emas pun dinilai masih menarik hingga tahun 2026, meskipun volatilitas harga emas global bisa berlanjut. Faktor utama yang mendukung prospek ini adalah meningkatnya permintaan safe haven emas di tengah ketidakpastian ekonomi global dan potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Selain itu, sentimen yang memengaruhi kinerja emiten emas ke depan adalah kapasitas produksi dan efisiensi operasi perusahaan tambang. Kata David, emiten yang mampu menekan biaya produksi akan lebih cepat meraih keuntungan saat harga emas naik.

“Sentimen dari volume ekspor dan kontrak penjualan juga memengaruhi, khususnya untuk emiten yang sebagian besar penjualan mereka diekspor ke pasar Asia dan global,” ungkapnya.

Berikut beberapa emiten produsen emas yang menarik untuk diperhatikan investor.

1. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)

ARCI menjadi emiten yang paling sensitif terhadap pergerakan harga emas global lantaran sahamnya sering memimpin setiap penguatan harga emas global terjadi. Target harganya di Rp 1.900 per saham

2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Kinerja ANTM jauh lebih stabil lantaran mempunyai diversifikasi komoditas selain emas, seperti nikel, sehingga cocok untuk investor yang ingin terkena eksposue harga emas sekaligus sektor logam lain. Target harganya di Rp 3.700 per saham.

3. HRTA

HRTA punya niche market yang relatif defensif. Harga sahamnya juga sangat responsif terhadap tren harga emas global Target harganya di Rp 2.000 per saham.

Baca Juga: Sinyal Quantitative Qasing (QE) AS Menguat Dinilai Jadi Angin Segar Kripto

Selanjutnya: Kemendag Berharap Harga Eceran Tertinggi Minyakita Kembali di Rp 15.700 Mulai 2026

Menarik Dibaca: Daftar 5 Kripto Top Gainers, LEO Memimpin dengan Naik 17%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×