Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT PP Properti telah melakukan langkah awal untuk merealisasikan rencana penawaran umum perdana saham (IPO). Hari ini, anak usaha PT PP Tbk (PTPP) tersebut telah menggelar mini expose di depan pejabat otoritas Bursa Efek Indoensia (BEI).
Ditemui setelah paparan mini expose, Galih Prahananto, Direktur Utama PP Properti mengatakan, pihaknya berniat melepas saham baru hingga 35%. Target dana yang ingin diraih sekitar Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,7 triliun. "Dana hasil IPO akan kami gunakan untuk pengembangan usaha, termasuk menambah land bank," ujarnya, Rabu (25/2).
Saat ini, total land bank perseroan sekitar 55 hektare (ha). Perseroan tengah membidik sejumlah lahan yang masih berlokasi di Pulau Jawa. Namun, Galih belum mau mengungkapkan lebih lanjut mengenai rencana tersebut.
Adapun, tahun ini, perseroan akan menggarap proyek baru berupa pembangunan superblok di Surabaya. Total nilai proyek mencapai Rp 6 triliun. Proyek tersebut akan mulai digarap tahun ini.
Selain itu, PP Properti juga memiliki proyek anyar lain di Serpong. Proyek ini berupa apartemen dan pusat kuliner. Total nilai proyek sebesar Rp 1 triliun. Sebagai tambahan informasi, PP Properti juga tengah mengerjakan megaproyek Grand Kamala Lagoon yang nilainya mencapai Rp 11,5 triliun.
Apartemen yang terletak di Bekasi, Jawa Barat ini sudah meluncurkan Tower Emerald yang merupakan satu dari empat tower yang akan dibangun di tahap pertama. Mereka juga sudah mulai membangun proyek properti lainnya di Surabaya, Jawa Timur. Proyek apartemen ini bernama Grand Sungkono Lagoon. Nilai proyek ini ditkasir mencapai Rp 4 triliun.
Pada hajatan IPO ini, perseroan menggandeng lima sekuritas sebagai penjamin emisi. Mereka adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT Danarekas Securities, PT CIMB Securities Indonesia dan CLSA Indonesia.
Perseroan menggunakan laporan keuangan Desember 2014 sebagai dasar valuasi. Indaryanto, Direktur Keuangan PP Properti menambahkan, setelah mini expose ini, pihaknya akan segera menggelar roadshow ke sejumlah negara. "Ya, kami akan ke Singapura, Hong Kong," kata dia.
Namun, ia menuturkan, pihaknya tidak menggelar global offering. Penawaran tetap dilakukan di dalam negeri. Hanya saja, untuk menggaet investor asing, pihaknya mengandalkan CIMB Securities dan CLSA.
Jika tidak ada aral melintang, maka paling lambat, Juni 2015 perseroan sudah bisa mejeng di papan pencatatan BEI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News