Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen negatif masih menyelimuti poundsterling. Mata uang Inggris ini masih melemah terhadap kebanyakan mata uang utama dunia.
Per pukul 18.15 WIB kemarin, GBP/USD tercatat melemah 0,25% ke level 1,3833. GBP/JPY juga melemah 0,79% menjadi 148,81, setelah sempat menguat ke level ¥150 per poundsterling. Sedang pasangan kurs EUR/GBP menguat 0,32% ke level 0,8854.
Ada dua faktor yang menekan kurs poundsterling. Pertama, proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris melambat. Kantor Statistik Nasional Inggris kemarin mengumumkan, proyeksi kedua pertumbuhan ekonomi Inggris di 2017 cuma sebesar 0,4%, lebih kecil dari proyeksi analis di 0,5%. "Ini menjadi tekanan ke poundsterling," kata Nizar Hilmy, analis Global Kapital Investama Berjangka, kemarin.
Sekadar informasi, proyeksi kedua pertumbuhan ekonomi ini adalah data pertumbuhan ekonomi kedua yang dirilis, setelah sebelumnya Inggris merilis data awal. Data-data yang digunakan dalam menyusun proyeksi kedua ini lebih lengkap, sehingga dianggap lebih menggambarkan kondisi ekonomi.
Kedua, belum tuntasnya negosiasi masa transisi pasca Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Ini juga menekan kurs poundsterling.
Dokumen negosiasi yang bocor memperlihatkan, Inggris telah melunak. Inggris bersedia mematuhi hukum baru Uni Eropa yang terbit di masa transisi dan bersedia tidak menandatangani perjanjian dagang tanpa izin Uni Eropa.
Meski begitu, No 10, istilah beken untuk Perdana Menteri Inggris, masih memberi sinyal Inggris akan bersikap tegas terkait Brexit. "Pasar masih menunggu detail kepastian yang diminta Inggris dalam proses Brexit," ujar Putu Agus Pransuamitra, Analis Monex Investindo Futures.
Tapi, analis menilai, secara umum poundsterling bisa menguat akhir pekan ini. GBP/JPY akan menguat jika pasar merespons positif sentimen negosiasi Brexit. Sedang USD melemah terhadap GBP lantaran sentimen ancaman kenaikan defisit anggaran AS.
Tapi, Wahyu Tribowo Laksono, Analis Central Capital Futures, menilai, euro masih bisa menguat atas GBP. Pasalnya, posisi poundsterling saat ini masih rawan koreksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News