kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ada kans greenback berbalik ungguli poundsterling


Selasa, 13 Februari 2018 / 19:50 WIB
Ada kans greenback berbalik ungguli poundsterling
ILUSTRASI. Uang poundsterling Inggris - dollar


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kembali melemahnya indeks dollar Amerika Serikat (AS) membawa sinyal positif bagi pergerakan mata uang poundsterling. Walaupun masih tetap dibayang-bayangi ketidakpastian proses Brexit, tetapi poundsterling unggul di hadapan greenback.

Mengutip Bloomberg, Selasa (13/2) pukul 18.00 WIB, pasangan mata uang GBP/USD naik 0,56% ke level 1.3916. GBP semakin memperbesar keunggulan setelah data inflasi Inggris dirilis lebih tinggi dari ekspektasi.

Inflasi Inggris bulan Januari dilaporkan stabil pada level 3% dari pencapaian bulan Desember lalu. Hasil ini juga tercatat lebih tinggi dari perkiraan para ekonom sebelumnya yang memproyeksikan inflasi akan terkoreksi pada level 2,9%.

“Poundsterling sedikit menguat karena dollar memang koreksi,” ujar Alwi Asegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.co.id. Seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (13/2) pukul 18.30 WIB, indeks dollar AS tertekan 0,59% ke level 89,67. Padahal sehari sebelumnya indeks masih bertahan di atas level 90.

“Data inflasi ini bisa menjadi dorongan GBP/USD melanjutkan penguatannya,” imbuh Alwi.

Sayangnya, pergerakan pasangan mata uang ini masih dibayangi rilis data inflasi AS pada Rabu (14/2). Hasilnya diproyeksikan membaik, sehingga berpeluang kembali menguatkan posisi dollar. Apalagi sejauh ini sebagian besar indikator teknikal juga sudah memberi sinyal koreksi.

Kata Alwi, untuk jangka pendek, kemungkinan pasangan GBP/USD akan tertekan, karena telah bergerak di bawah garis moving average (MA) 10. Hanya saja, untuk jangka menengah, harga masih berpotensi menguat karena berada di garis MA 55. Beberapa indikator sisanya justru semakin menguat peluang koreksi. Indikator moving average convergence divergence (MACD) bergerak turun di area positif, indikator relative strength index (RSI) masuk area negatif 48 dan stochastic sudah berada di area oversold level 11.

Rekomendasi : Buy on weakness
Support: 1,3763 – 1,3660 – 1,3610
Resistance : 1,3970 – 1,4065 – 1,4100

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×