Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
Karena faktor itu lah terjadi perbedaan fundamental yang mendasar antara perkembangan ekonomi di AS dan Inggris. Walau, Nanang memperkirakan kans GBP/USD membalikkan arah terbuka.
“Jika data ekonomi AS seperti klaim pengangguran dan indeks manufaktur Philly benar negatif maka pelaku pasar melihat celah terjadinya bargain hunting yang akan mengangkat GBP,” papar Nanang.
Di sisi lain, kans terjadinya pelemahan pun tetap terbuka mengingat minimnya dukungan data ekonomi terbaru dari Inggris, pidato Yellen dan sajian data inflasi AS Januari 2017 berpeluang kembali mendongkrak performa USD.
Diduga data inflasi AS Januari 2016 stabil di level pertumbuhan 0,3%. “Jika dirilis sesuai dugaan dan Yellen tetap membuka peluang kenaikan suku bunga dalam waktu dekat maka USD belum akan menghentikan penguatannya,” tebak Nanang.
Sebab seperti yang diketahui, inflasi menjadi salah satu katalis utama yang dipertimbangkan The Fed sebelum menaikkan suku bunganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News