kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Poundsterling kalah lawan yen & dollar AS


Rabu, 01 Juni 2016 / 19:11 WIB
Poundsterling kalah lawan yen & dollar AS


Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kinerja poundsterling hari ini benar-benar loyo. Sterling belum mampu ungguli mata uang Negeri Paman Sam dan yen Jepang.

Mengutip Bloomberg, Rabu (1/6) pukul 17.05 WIB pasangan GBP/USD terkoreksi 0,20% ke level 1,4454 dibanding hari sebelumnya.  Lalu, pairing GBP/JPY yang menukik tajam 1,34% di level 158,19 dibanding hari sebelumnya.

Hasil polling yang dirilis oleh Guardian, menunjukkan 52% pemilih atau warga Inggris setuju jika Inggris meninggalkan Uni Eropa. Sedangkan sisanya 48% menolak Brexit terjadi. Ini menjadi katalis terbaru yang menenggelamkan poundsterling selain data pengajuan kredit pembelian rumah baru April 2016 di Inggris yang menurun dari 70.000 menjadi 66.000. Serta pinjaman individu Inggris yang turun dari 9,2 miliar poundsterling menjadi hanya 1,6 miliar poundsterling.

“Beban poundsterling cukup berat, jadi jangka pendek nyaris tidak ada peluang untuk ungguli USD,” ujar Alwy Assegaf, Analis SoeGee Futures. Walau memang pelemahan tertahan akibat data manufaktur Inggris April 2016 yang pulih ke level 50,1 dari sebelumnya di level kontraksi 49,4. Tapi tidak cukup kuat meredam katalis negatif yang ada.

Sementara dari sisi USD koreksi memang terjadi. “Sebenarnya koreksi, tapi antisipasi pasar ke data ketenagakerjaan membuat USD lebih baik posisinya dari sterling,” jelas Alwy. Hingga pukul 17.05 WIB index USD tergores 0,39% di level 95,51. Ini akibat sajian data PMI Chicago Mei 2016 yang turun dari 50,4 menjadi 49,3 dan tingkat kepercayaan konsumen yang turun dari 94,7 menjadi 92,6.

“Hingga pertemuan FOMC tengah bulan dan referendum Brexit 23 Juni 2016 mendatang, GBP/USD masih dalam tren bearish,” prediksi Alwy.

Gema Goeyardi, Analis dan Direktur PT Astronacci International Futures mengatakan ada dugaan mengempisnya peluang Bank of Japan (BOJ) melonggarkan stimulus dalam waktu dekat. Ini cukup kuat mengangkat yen untuk jauh ungguli poundsterling. Hal ini menyusul pernyataan Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang yang menyuarakan rencana penundaan kenaikan pajak tahun depan menjadi dua setengah tahun mendatang.

“Ekonomi Inggris akan dipandang lemah selama menanti referendum Brexit karena buruknya efek jika hal itu benar terjadi,” perkiraan Gema. Maka sajian data Inggris pun dinilai belum akan banyak mempengaruhi akibat tingginya perhatian pasar akan Brexit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×