kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Poundsterling berhasil taklukan dollar AS


Selasa, 24 Mei 2016 / 17:41 WIB
Poundsterling berhasil taklukan dollar AS


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Minimnya sajian data ekonomi AS yang bisa mendukung kepercayaan pasar akan peluang kenaikan suku bunga The Fed jadi keuntungan tambahan bagi poundsterling yang sedang prima.

Mengutip Bloomberg, Selasa (24/5) pukul 16.46 WIB pasangan GBP/USD melesat 0,70% ke level 1,4586 dibanding hari sebelumnya.

Polling yang diselenggarakan oleh ORB dan Telegraph tercatat bahwa 55% responden setuju jika Inggris bertahan di Uni Eropa. Sedangkan 42% sisanya memilih untuk hengkang. Hal ini menumbuhkan kembali kepercayaan pasar bahwa Brexit tidak akan terjadi yang kemudian menjadi kekuatan bagi poundsterling.

“Selama ini kan yang membayangi poundsterling itu Brexit, kini Brexit mereda jelas keuntungan buat mata uang Inggris ini,” tutur Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures menanggapi pergerakan GBP/USD. Selain itu pasar juga masih menanti hasil laporan inflasi Inggris yang dijadwalkan rilis Selasa (24/5).

Nantinya, hasil laporan ini akan jadi penentu arah pergerakan GBP/USD ke depannya. Jika laporan inflasi bernada hawkish maka penguatan akan terus berlangsung. Namun jika sebaliknya, penguatan bisa tertahan meski kecil peluang untuk koreksi.

Sebab, “Dari USD sendiri minim daya dukung dan pergerakannya lebih tenang,” ujar Nizar. Meski beberapa pejabat The Fed terus menyatakan optimisme mengenai peluang kenaikan suku bunga The Fed Juni 2016 tapi menurut Nizar pasar butuh bukti lebih kuat.

Terbaru, Gubernur The Fed Janet Yellen dan Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker mengatakan pada testimoninya di Harvard University Jumat (20/5) bahwa mereka melihat The Fed berpeluang menaikkan suku bunga dua hingga tiga kali di tahun 2016 ini.

“Pasar masih ragu, apa benar The Fed akan menaikkan suku bunga sebelum hasil referendum Inggris menjadi jelas,” kata Nizar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×