Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Mata uang Inggris, Poundsterling unjuk gigi di hadapan dollar Amerika Serikat setelah data ekonomi Inggris membaik. Selain itu, membaiknya poundsterling juga ditopang adanya kekhawatiran keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit mereda.
Mengutip Bloomberg, Kamis (19/5) pukul 18.37 WIB, pairing GBP/US$ menguat 0,16% ke level 1,4623 dibanding sehari sebelumnya.
Analis PT SoeGee Futures, Nizar Hilmy mengatakan, pasangan GBP/US$ terus melaju didukung oleh meredanya kekhawatiran Brexit.
Pasalnya, survey terbaru menunjukkan semakin banyak warga Inggris yang ingin tetap bergabung di Uni Eropa. Dukungan terhadap sterling juga datang dari data penjualan ritel Inggris bulan April yang naik menjadi 1,3% dari sebelumnya minus 0,5%.
Di saat yang sama, sentimen US$ sebenarnya juga positif setelah The Fed membuka peluang kenaikan suku bunga pada bulan Juni jika ekonomi membaik. "GBP satu - satunya major currency yang mampu menguat terhadap US$," ungkap Nizar.
Isu Brexit memang selalu membayangi pergerakan GBP. Kini semakin mendekati waktu referendum, kekhawatiran justru semakin berkurang. Selama kekahwatiran Brexit mereda, Nizar menduga tern penguatan GBP akan terjaga. Namun, pergerakan US$ juga perlu diwaspadai terutama setelah mencuatnya kembali isu kenaikan suku bunga The Fed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News