Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana Pinnacle Winner Balanced Fund menjadi salah satu reksadana campuran dengan kinerja yang positif sepanjang Mei 2025. Strategi aktif dan dinamis dalam mengelola portofolio menjadi kunci.
Berdasarkan data Infovesta, Pinnacle Winner Balanced Fund mencatak kinerja 5,98% sepanjang Mei 2025. Sementara sejak awal tahun, produk tersebut menempati posisi pertama dengan kinerja 8,96%.
CEO Pinnacle Investment Indonesia Guntur Putra menyebutkan, 10 besar portofolio utama dari produk tersebut memiliki eksposur ke saham-saham unggulan di sektor perbankan, konsumsi, komoditas dan pertambangan. "Berisikan saham seperti BBNI, BBRI, NISP, INCO, TINS, PNLF, AALI, dan CAMP," ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (7/6).
Baca Juga: Reksadana Saham dan Campuran Cetak Kinerja Terbaik pada Mei 2025, Ini Penopangnya
Dia menuturkan, keberhasilkan pengelolaan produk itu berangkat dari strategi aktif dan dinamis dalam mengelola portofolio, dengan menyeimbangkan eksposur antara saham dan obligasi, dan instrumen pasar uang. Strategi aset alokasi dan rotasi sektor dilakukan secara berkala, menyesuaikan dengan dinamika pasar dan arah kebijakan suku bunga.
"Strategi fund manager difokuskan pada pemilihan saham-saham 'high conviction' yang berfundamental kuat, undervalued, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka menengah panjang, serta perpaduan instrument pasar uang dan obligasi dengan peringkat kredit baik," kata Guntur.
Secara umum, Guntur berpandangan, prospek reksadana saham dan campuran ke depan masih cukup positif, terutama jika ekonomi global dan domestik tetap stabil, dan sentimen pasar saham terus membaik. Namun memang, volatilitas tetap tinggi akibat ketidakpastian global seperti suku bunga The Fed, geopolitik, dampak perang tariff, dan arah kebijakan pemerintah baru pasca pemilu.
"Dalam jangka pendek, reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang kemungkinan masih menjadi andalan bagi investor yang menghindari risiko tinggi, tetapi jika terjadi penurunan suku bunga, maka reksadana saham dan campuran berpeluang memberikan imbal hasil lebih tinggi dan bisa kembali menjadi primadona," imbuhnya.
Selanjutnya: HPAM Tactical Equity Cetak Kinerja Terbaik Sepanjang Mei 2025, Begini Strateginya
Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart Periode 1-15 Juni 2025, Es Krim Oreo Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News