kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   -90,00   -0,56%
  • IDX 7.017   -71,99   -1,02%
  • KOMPAS100 1.040   -10,68   -1,02%
  • LQ45 811   -9,46   -1,15%
  • ISSI 212   -0,48   -0,23%
  • IDX30 416   -5,22   -1,24%
  • IDXHIDIV20 497   -6,62   -1,31%
  • IDX80 119   -1,44   -1,20%
  • IDXV30 123   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 137   -1,93   -1,39%

Pilah-pilih Saham Emiten Ritel di Tahun 2025, Mana Jagoannya?


Selasa, 10 Desember 2024 / 19:08 WIB
Pilah-pilih Saham Emiten Ritel di Tahun 2025, Mana Jagoannya?
ILUSTRASI. Sektor ritel memiliki prospek cerah di tahun 2025. Hal ini didukung oleh optimisme konsumen yang meningkat di penghujung tahun.KONTAN/Baihaki/7/11/2023


Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor ritel memiliki prospek cerah di tahun 2025. Hal ini didukung oleh optimisme konsumen yang meningkat di penghujung tahun, tercermin dari data yang dikeluarkan Bank Indonesia.

Hasil survei Bank Indonesia (BI) mencatat, IKK periode November 2024 mencapai 125,9, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 121,1.

Selain itu, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) juga mengalami peningkatan. IKE dan IEK masing-masing tercatat sebesar 113,5 dan 138,3, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 109,9 dan 132,4.

Baca Juga: Intip Sektor dan Saham Pilihan Sekuritas Asing untuk Tahun 2025

Founder Stocknow.id Hendra Wardana memandang sektor ritel merupakan salah satu sektor dengan prospek cerah di tahun 2025. Kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencerminkan optimisme masyarakat, tidak hanya dalam hal belanja saat ini tetapi juga keyakinan terhadap kondisi ekonomi di masa depan. 

Momentum ini diperkuat oleh stabilitas politik pasca-pemilu dan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang positif, menjadikan sektor ritel sebagai salah satu sektor unggulan di pasar saham.

"Dalam konteks saham potensial, ACES dan MAPI menjadi perhatian utama," kata Hendra kepada Kontan, Selasa (10/12).

Hendra menerangkan PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) diperkirakan akan lebih efisien secara operasional setelah melepas lisensi Ace Hardware di tahun 2025, karena tidak lagi terbebani biaya royalty fee yang dapat meningkatkan margin keuntungan. 

PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) juga menarik karena diversifikasi portofolionya di segmen ritel premium dan strategi ekspansi yang konsisten. 

Meski persaingan meningkat dengan kehadiran MR DIY, fokusnya pada segmen harga terjangkau menjadikannya lebih sebagai pelengkap, bukan ancaman langsung bagi ACES atau MAPI yang memiliki segmen pasar berbeda. 

Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) akan Lakukan Stock Split dengan Rasio 1:2

Selain itu, inovasi teknologi seperti penguatan e-commerce dan integrasi omnichannel akan menjadi faktor kunci keberhasilan emiten ritel dalam menghadapi kompetisi yang semakin dinamis.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas & Founder Graham Academy, Imam Gunadi menjelaskan meski proyeksi pemangkasan suku bunga BI menjadi lebih kecil dari 100 bps ke 50 bps, terdapat progres yang diharapkan dapat mendukung perbaikan daya beli konsumen. 

Selain itu, adanya penetapan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024 tentang Upah Minimum 2025 yang mengatur kenaikan sebesar 6,5% dan mulai berlaku pada 1 Januari 2025, diharapkan menjadi dorongan positif untuk memperkuat daya beli konsumen.

Kemudian, adanya ketegasan terkait tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% yang hanya diberlakukan untuk barang mewah juga memberikan angin segar. 

Kebijakan ini diperkirakan tidak akan terlalu berdampak signifikan pada daya beli masyarakat umum, karena hanya menyasar segmen pasar kelas menengah atas, yang cenderung tidak terlalu sensitif terhadap kenaikan PPN.    

Baca Juga: Pasar Modal Dipengaruhi Dua Agenda Penting Sepanjang 2024, IHSG Bisa Tembus 8.000?

"Dengan kombinasi kebijakan moneter dan fiskal ini, sektor ritel diharapkan dapat mengalami peningkatan kinerja, terutama dengan dukungan daya beli yang lebih stabil di tahun 2025," jelas Imam kepada Kontan, Selasa (10/12).

Imam juga menyoroti, penghapusan royalty fee Ace Hardware pada ACES diperkirakan memberikan sentimen positif terhadap kinerja perusahaan karena dapat mengurangi beban biaya operasional. 

Namun, kehadiran merek baru biasanya disertai dengan kebutuhan rebranding yang signifikan. Proses ini sering kali membutuhkan anggaran pemasaran yang besar, sehingga berpotensi meningkatkan biaya pemasaran dalam jangka pendek.

Apabila strategi rebranding berjalan sukses, hasilnya dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perusahaan. Rebranding ini tidak hanya memperkuat brand awareness, tetapi juga dapat memperluas margin keuntungan.

"Di sisi lain, adanya MR DIY di industri ritel tentu akan meningkatkan tingkat persaingan dalam sektor ini," terang Imam.

Meski demikian, dibandingkan dengan ACES, kedua emiten ini memiliki segmen pasar yang berbeda. MR. DIY lebih berfokus pada konsumen kelas menengah ke bawah, sementara ACES menyasar konsumen kelas menengah ke atas.

Sementara itu, Researcher Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo menyampaikan secara prospek masih banyak tantangan bagi sektor ritel mengingat adanya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% dan konsumsi masyarakat yang belum begitu kuat. 

"Saat ini kami masih melihat ritel segmentasi middle up masih bisa mencatatkan kinerja yang baik seperti ACES, MAPI dan MAPA," ujar Azis kepada Kontan, Senin (9/12) malam.

Pada tahun depan, Azis berpendapat bisnis ritel secara persaingan masih cukup kompetitif apalagi pada sub industri yang household improvement. 

Azis memberikan rekomendasi untuk buy saham AMRT dan ACES dengan target harga masing-masing di Rp 3.070 dan Rp 885 per saham.

Imam merekomendasikan untuk buy saham MAPA dengan resistance di Rp 1.230 dan support di Rp 970.

Hendra merekomendasikan untuk trading buy saham ACES di target harga Rp 860 per saham dan speculative buy saham MAPI dengan target harga Rp 1.625 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×