kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Daya Beli Masih Positif, Simak Rekomendasi Saham Emiten Ritel


Minggu, 06 Oktober 2024 / 19:39 WIB
Daya Beli Masih Positif, Simak Rekomendasi Saham Emiten Ritel
ILUSTRASI. ACE Tanjungpinang siap menjadi solusi utama dalam mewujudkan aspirasi masyarakat Kota Tanjungpinang untuk memenuhi kebutuhan rumah dan gaya hidup demi kehidupan yang lebih baik, melalui ragam produk berkualitas yang solutif dan inovatif. Daya beli masyarakat masih cukup baik didukung potensi pemangkasan suku bunga dan ragam diskon akhir tahun.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten sektor ritel diproyeksi mampu mencatatkan kinerja positif di semester kedua 2024. Daya beli masyarakat dinilai masih cukup baik karena didukung potensi pemangkasan suku bunga dan ragam diskon akhir tahun.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta menilai, prospek emiten ritel di semester kedua tahun ini masih relatif bagus. Hal itu karena periode semester kedua akan banyak diskon bertebaran seiring perayaan natal dan tahun baru.

Di sisi lain, tingkat konsumsi masyarakat diharapkan meningkat karena suku bunga acuan berpotensi kembali dipangkas. Dengan kebijakan suku bunga rendah, maka diharapkan memacu permintaan kredit dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Ritel: MAPI, MIDI, MAPA, ACES

"Strategi penerapan diskon produk, tentu saja ini akan mendorong peningkatan stimulus daya beli masyarakat," ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (4/10).

Sementara itu, Nafan memandang, Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut saat ini masih terkendali dan diperkirakan hanya sementara. Kondisi deflasi ataupun inflasi masih wajar, apabila berada dalam rentang yang terkendali oleh Bank Indonesia (BI).

Seperti diketahui, Indonesia mengalami deflasi dalam 5 bulan beruntun sejak Mei 2024. Deflasi menjadi kekhawatiran banyak pihak bahwa daya beli masyarakat rendah.

Nafan mengatakan, daya beli masyarakat masih cukup positif yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen masih di atas level 100. Selain itu, Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2024, diprediksi mencapai 215,9 atau tumbuh 5,8% yoy.

Baca Juga: Ini Emiten yang Bagi Dividen di Bulan Oktober dan Rekomendasi Analis

"Indeks penjualan ritel di atas level 200 menandakan optimisme terkait dengan outlook perekonomian Indonesia," ucapnya.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto melihat, investor masih optimistis dengan sektor ritel, namun perlahan mengurangi posisi mereka terutama di ACES dan AMRT. Di sisi lain, investor secara bertahap meningkatkan kepemilikan mereka di MAPI dan MIDI.

 

Terkait ACES, kekhawatiran mungkin atas penghentian perjanjian lisensi dengan Ace Hardware AS. Sehingga, hal tersebut menyebabkan adanya pergeseran minat menuju MAPI dan MIDI, terutama dari investor domestik.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×