Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sekuritas asing memandang optimistis pasar saham Indonesia. Dengan berbagai sentimen yang ada, ada sejumlah saham yang menjadi unggulan.
Misalnya, JP Morgan menyukai bisnis berorientasi domestik yang berhasil mempertahankan pendapatan serta memperoleh pundi-pundi pendapatan dengan dolar Amerika Serikat (AS) untuk 2025.
JP Morgan menaruh posisi overweight pada sektor keuangan, materials, energi, consumer discretionary dan properti. Sementara itu, lima saham yang ialah top picks JP Morgan adalah BBCA, UNTR, ICBP, ISAT dan CTRA.
Tim Riset JP Morgan meyakini bahwa 2025 akan menjadi tahun transisi bagi Indonesia karena kita memasuki era pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Selasa (10/12), Simak Saham-Saham Pilihan Analis
"Pemerintah baru akan melanjutkan kebijakan-kebijakan utama dari pemerintah sebelumnya, terutama mengenai jalan besar menuju Indonesia Emas di 2045," tulisnya dalam riset.
JP Morgan memproyeksikan akan ada beberapa perubahan dalam perubahan prioritas, seperti program Makan Bergizi Gratis dan anggaran yang lebih kecil untuk infrastruktur.
Namun JP Morgan menilai ketidakpastian global pasca terpilihnya Donald Trump yang memicu potensi perdagangan dagang dan menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) akan
"Mengingat sifat Indonesia sebagai ekonomi defensif dan berorientasi domestik, Indonesia memiliki kinerja relatif yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara regional lainnya," jelas Tim Riset JP Morgan.
Head of Research RHB Sekuritas Andrey Wijaya mengatakan dengan ketidakpastian global yang terjadi saat ini, RHB Sekuritas fokus pada sektor defensif dan tertinggal (lagging) serta memiliki posisi pasar domestik kuat.
Pertama, sektor kesehatan dengan saham pilihan HEAL. Andrey menjelaskan sektor ini dipilih karena kesehatan merupakan sektor dengan karakteristiknya yang defensif.
Kedua, perbankan dengan rekomendasi buy on dips mengingat potensi positif dari pemangkasan suku bunga Bank Indonesia lebih lanjut. Saham pilihan RHB Sekuritas jatuh pada BRIS, BBRI, BMRI dan BBTN.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,74% ke 7.437 pada Senin (9/12), ADRO, BUKA, INDF Jadi Top Gainers LQ45
Ketiga, sektor komoditas dan ekspor seperti LSIP dari perkebunan dan UNTR untuk sektor batubara. Keduanya akan mendapatkan keuntungan dari penguatan dolar AS.
"Dalam jangka panjang, kami memproyeksikan penguatan rupiah dan akselerasi pertumbuhan ekonomi, di mana emiten yang memiliki biaya dalam dolar AS tetapi penjualan fokus di domestik bakal diuntungkan," kata Andrey kepada Kontan akhir pekan lalu.
Lebih lanjut, sektor-sektor yang bakal diuntungkan dalam jangka panjang itu mencakup otomotif dan suku cadangnya, sektor konsumer dan ritel. Adapun saham pilihan RHB Sekuritas jatuh pada AUTO, ICBP dan AMRT.
Sekuritas asal Korea Selatan, Kiwoom Sekuritas menilai pasar saham Indonesia masih menarik karena memiliki valuasi relatif lebih murah dibandingkan rata-rata indeks Asia Pasifik lainnya.
Sukarno Alatas, Head of Research Kiwoom Sekuritas pada saham AADI, PTBA, TLKM, EXCL, JSMR, JPFA, ICBP, BBCA, UNTR dan INKP untuk tahun depan. Mengingat 10 saham itu masih undervalue.
"Saham-saham tersebut dapat dicermati dan dipertimbangkan dengan harga yang cenderung undervalued dan berpeluang tumbuh di 2025," jelas Sukarno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News