kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

PGN (PGAS) Bakal Bagi Dividen US$ 222,43 Juta dari Laba Tahun Buku 2023


Kamis, 30 Mei 2024 / 18:33 WIB
PGN (PGAS) Bakal Bagi Dividen US$ 222,43 Juta dari Laba Tahun Buku 2023
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan membagikan dividen sebesar US$ 222,43 Juta dari buku tahun 2023. Hal tersebut disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2023 (RUPST), Kamis (30/5).

RUPST ini memiliki tujuh mata acara rapat yang terdiri atas persetujuan Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, pengesahan Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil, penetapan penggunaan laba bersih, penetapan gaji dan honorarium pengurus, penetapan kantor akuntan publik, persetujuan penugasan khusus, serta perubahan pengurus Perseroan. 

Adapun mata acara ini sesuai dengan Pemanggilan RUPS yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia pada Keterbukaan Informasi PGN tanggal 8 Mei 2024.

RUPST menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Dewan Komisaris serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan telah tercermin dalam buku laporan Perseroan.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Bagikan Dividen Total US$ 70 Juta dari Laba 2023

Pengesahan juga diberikan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah diaudit serta mengesahkan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Perseroan yang telah diaudit.

Asal tahu saja, PGAS mencatatkan laba US$ 278,09 juta di tahun 2023, turun 14,75% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 326,23 juta.

Dalam agenda Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2023, pemegang saham memutuskan pembagian dividen sebesar US$ 222,43 juta. 

Dividen ini akan didistribusikan sesuai dengan porsi kepemilikan saham pada Perseroan atau sekitar Rp 148 per saham, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 141 per lembar saham. 

“Kemudian sebesar US$ 55,62 juta akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk kegiatan pengembangan bisnis,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, dalam keterangan resmi, Kamis (30/5).

Kemudian, pemegang saham menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada PT Pertamina (Persero) selaku Pemegang Saham Seri B Terbanyak untuk menetapkan besaran tantiem/insentif kinerja/insentif khusus atas kinerja Tahun Buku 2023, serta menetapkan gaji/ honorarium, tunjangan, dan fasilitas bagi anggota untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2024 setelah terlebih dahulu berkonsultasi kepada Kementerian BUMN selaku institusi Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

Selanjutnya pemegang saham menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member of Ernst & Young) untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2024, Audit Kepatuhan PSA 62, Audit Laporan Keuangan Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil terkait Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dan Penerapan Prosedur Yang Disepakati Atas Laporan Hasil Evaluasi Kinerja KPI Korporat dan KPI Individual Tahun Buku 2024.

Baca Juga: Gelar RUPST, Sariguna Primatirta (CLEO) Tebar Dividen Rp 60 Miliar

Pemegang saham juga memberikan persetujuan atas penugasan khusus yang diberikan kepada Perseroan dalam melaksanakan pembangunan Proyek Jaringan Gas di Ibukota Nusantara sesuai Keputusan Menteri ESDM No. 36.K/HK.02/MEM.S/2023 Tanggal 23 Februari 2023 tentang Penugasan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan dan Gas Bumi untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara.

“Selain itu, pemegang saham memberikan persetujuan atas penugasan kepada Perseroan dan PGN untuk penyediaan jaringan gas bumi untuk rumah tangga, pelanggan kecil serta pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi jalan,” tuturnya.

RUPST juga menyetujui perombakan direksi. Pemegang saham menyetujui usulan pemberhentian dengan hormat nama-nama berikut ini.
1. Luky Alfirman sebagai Komisaris
2. Beni Syarif Hidayat sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis
3. Christian H. Siboro sebagai Komisaris Independen

Kemudian, RUPST menyetujui untuk mengangkat nama-nama berikut ini.
1. Rachmat Hutama Sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis
2. Arief Kurnia Risdianto sebagai Direktur Manajemen Risiko
3. Luky Alfirman sebagai Komisaris untuk periode kedua
4. Christian H. Siboro sebagai Komisaris Independen untuk periode kedua
5. Tony Setyo Boedi Hoesodo sebagai Komisaris Independen
6. Fadjar Hariyanto Widodo sebagai Direktur Keuangan
7. Ratih Esti Prihatini sebagai Direktur Komersial

Sementara, perubahan Nomenklatur Jabatan Direksi adalah sebagai berikut.
1. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko menjadi Direktur Keuangan dan Direktur Manajemen Risiko
2. Direktur Sales dan Operasi menjadi Direktur Komersial

Dengan demikian susunan pengurus baru yang menjabat sebagai Direksi dan Dewan Komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk adalah sebagai berikut.
Susunan Komisaris
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Amien Sunaryadi
Komisaris : Warih Sadono
Komisaris : Luky Alfirman
Komisaris Independen: Christian H. Siboro
Komisaris Independen: Dini Shanti Purwono
Komisaris Independen: Tony Setyo Boedi Hoesodo
Komisaris Independen : Abdullah Aufa Fuad

Susunan Direksi
Direktur Utama : Arief Setiawan Handoko
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Rosa Permata Sari
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Harry Budi Sidharta
Direktur Komersial : Ratih Esti Prihatini
Direktur Keuangan : Fadjar Harianto Widodo
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Rachmat Hutama
Direktur Manajemen Risiko : Arief Kurnia Risdianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×