kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perusahaan Kelapa Sawit Optimistis Harga CPO Naik pada 2024


Senin, 19 Februari 2024 / 05:05 WIB
Perusahaan Kelapa Sawit Optimistis Harga CPO Naik pada 2024
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut tandan buah kelapa sawit ke dalam truk di kawasan PT Perkebunan Nusantara II, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (17/2/2024). Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian menargetkan peremajaan kelapa sawit tahun 2024 seluas 540 hektare atau dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.ANTARA FOTO/Yudi/Spt.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

Pada tahun 2024, SGRO berharap produksi CPO Perseroan dapat bertumbuh sampai dengan 5%.

“Perseroan menganggarkan capex sebesar Rp 400 miliar sampai  Rp 700 miliar di tahun 2024. Sebesar 40% akan digunakan untuk kegiatan perkebunan dan 60% untuk kegiatan non-perkebunan,” paparnya.

PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) melihat hal yang sama. Corporate secretary TAPG Joni Tjeng melihat, pergerakan harga bursa derivatif memang mengalami fluktuasi harian. Namun, harga CPO masih akan mengalami tren positif sejak akhir tahun 2023 hingga saat ini.

Baca Juga: Harga CPO Masih Turun, Simak Prospek Kinerja Emiten Kelapa Sawit

Jika melihat tren harga yang masih meningkat dan berada pada level yang cukup tinggi, kata Joni, diproyeksikan peningkatan masih akan terjadi pada tahun 2024.

Hal ini mengingat suplai CPO dan minyak nabati global yang belum juga membaik ditambah permintaan yang masih tetap tumbuh, baik dari domestik maupun global.

“Ini diharapkan dapat meningkatkan performa perusahaan yang lebih baik di tahun 2024 dibanding 2023,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (16/2).

Joni menegaskan, pergerakan harga komoditas memang sangat dipengaruhi kondisi global. Oleh sebab itu, strategi Perseroan fokus pada variabal yang dapat dikontrol. Yaitu, optimalisasi produktivitas di saat umur tanaman yang sedang pada masa optimal dan disertai control cost.

Baca Juga: Produksi TBS Kelapa Sawit di Indonesia Stagnan, Simak Strategi Astra Agro Lestari

“Melalui kedua strategi tersebut dan disertai harga CPO yang masih baik, diharapkan performa Perseroan di tahun 2024 bisa lebih baik dibandingkan 2023,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×